Presiden Erdogan Minta Risma Jadi Pembicara di Turki

Forum Internasional ini berlangsung selama dua hari, yakni pada 11-12 Desember 2019 di ATO Congresium, Ankara, Turki.

Kegiatan ini bertepatan pada momen perayaan Hari Hak Perempuan yang berlangsung setiap 5 Desember di negara tersebut.

Selain Risma, ada pula 17 wali kota perempuan dari beberapa negara yang juga hadir dalam forum tersebut.

Risma mengatakan, undangan sebagai pembicara dari tim Presiden Turki itu disampaikan melalui Duta Besar RI di Ankara.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ingin Risma menjadi keynote speaker dalam forum yang diadakan oleh partai yang didirikannya.

"Pak Dubes (Duta Besar RI) telepon aku kalau dia diminta timnya Presiden Erdogan untuk mengundang saya bicara di sana. Karena dia ada forum, itu yang mengadakan partainya Pak Presiden Erdogan, tapi kaum perempuannya (AK Party Women's Wing) untuk menjadi pembicara sebagai pemimpin perempuan," kata Risma, di rumah dinas wali kota, Selasa (10/12/2019).

Risma mengaku, sebelumnya ia sudah dua kali bertemu dengan Erdogan.

Pertama, ketika menjadi pembicara di Istanbul Turki. Kedua, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.

"Yang pertama waktu aku bicara di Istanbul, waktu berjuang agar Surabaya menjadi house (tuan rumah) Startup Nations Summit 2018. Kemudian kedua, kemarin waktu aku bicara di Markas PBB," tutur Risma.

Dalam forum yang berlangsung di Markas PBB tersebut, Risma berada satu panel bersama Erdogan.

Saat pertemuan sebelumnya, Risma mengaku juga sempat ditawari langsung oleh Presiden Erdogan untuk diundang menjadi keynote speaker dalam rangka perayaan Hari Hak Perempuan di Turki.

"Tak iyakan," ucap Risma.

Nantinya, dalam forum yang berlangsung di ibu kota Turki itu, Risma bakal membagikan cerita tentang keberhasilan Kota Surabaya dalam berbagai program pemberdayaan perempuan.

"Di sana (Ankara, Turki) saya bicara apa-apa yang sudah kami lakukan di Surabaya. Fokusnya tentang pemberdayaan perempuan," kata Risma.

Kesempatan menjadi pembicara di Turki ini juga akan dimanfaatkan Risma untuk mempromosikan Kota Surabaya.

Risma menyampaikan, hasil produksi UMKM Kota Surabaya akan dibawa dengan tujuan supaya warga luar negeri semakin mengenal tentang Kota Surabaya melalui barang-barang hasil produksi UMKM.

Dalam setiap forum internasional yang diikuti, kata Risma, orang luar negeri selalu tertarik dengan barang-barang atau produk UMKM yang ia bawa, seperti aneka kue kering dan berbagai olahan minuman.

"Makanya kadang koper saya banyak. Kalau ada pertemuan (forum), langsung saya buka, saya bagi-bagi. Jadi selanjutnya mereka pesan sendiri karena di sini (kemasan produk) sudah ada alamatnya (kontak)," ujar Risma.

Dalam forum tersebut, akan ada penandatanganan naskah kerja sama antara Kota Surabaya dan Gaziantep Citu, Turki, yang memiliki kesamaan karena dipimpin oleh wali kota perempuan.