Salin Artikel

Jasad Balita Ditemukan Tanpa Kepala, Keluarga Menduga Korban Kejahatan

SAMARINDA, KOMPAS.com - Penemuan jasad balita tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur, diyakini pihak keluarga, itu jasad Yusuf Achmad Ghazali (4), yang hilang dua pekan lalu di PAUD Jannatul Athfaal, Jalan Wahab Syaharie.

Sebagai informasi, sebelum hilang, Yusuf sedang bermain bersama 6 bocah lainnya di dalam ruangan kelas ditemani pengajar PAUD Jannatul Athfaal.

Saat luput pengawasan pengasuh PAUD, Yusuf tiba-tiba tak ditemukan.

Ia terpisah dari teman-temannya keluar kelas seorang diri atau dibawah orang. Sejak itu Yusuf hilang.

Hingga dua pekan kemudian atau Minggu (8/12/2019) ditemukan jasad balita tanpa kepala di parit besar Jalan Antasari II, Samarinda. Identitas jasad sudah tak dikenali karena tubuhnya sudah tak utuh.

Hanya, identifikasi sementara ada kesamaan baju pada jasad dengan baju digunakan Yusuf saat menghilang Jumat (22/11/2019) lalu. Karena itu, keluarga Yusuf meyakini jasad tersebut adalah Yusuf.

Penemuannya tanpa kepala membuat keluarga menduga jasad tersebut adalah korban kejahatan.

Selain tanpa kepala, kaki dan tangan pun terputus.

Bahkan, tulang dada tampak keluar dan organ tubuh dalam bagian dada sudah tak ada. Nyaris fisik jasad yang ditemukan dalam parit besar sudah tak dikenali lagi.

Lukman, paman Yusuf menduga, jasad keponakannya itu adalah korban penculikan.

"Saya yakin anak ini korban kejahatan, penculikan, sindikat karena pelaku sangat jahat. Hilangnya kepala anak ini menggugurkan asumsi bahwa anak ini jatuh ke dalam parit dan terbawa arus banjir," ungkap Lukman, di ruang jenazah RSUD Abdul Wahab Syaharie, Minggu (8/12/2019) malam.

Selain itu, kata Lukman, kejanggalan lain, lokasi kehilangan balita dan lokasi penemuan sangat jauh berbeda.

Bahkan, tak ada saluran parit yang menghubungkan dua lokasi ini secara langsung. Karena itu, ia tidak menyakini ponakannya hanya jatuh terpeleset ke parit dan terbawa arus banjir.

Diketahui, lokasi Yusuf hilang di PAUD Jannatul Athfaal berada Jalan Wahab Syaharie dan ditemukan di Jalan Pengeran Antasari II, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Samarinda.

Jarak kedua lokasi kurang lebih 3,9 kilometer.

"Itu jauh yah. Ini analisa kami orang awam. Kalau keponakan kami jatuh ke parit enggak mungkin sampai ke sana (titik penemuan)," ujar dia.

Karena itu pihak keluarga menduga anak tersebut di culik. Bahkan, keluarga menduga ada perdagangan organ tubuh manusia.

"Semua kemungkinan ada. Silahkan pihak kepolisian mendalami," kata Lukman.

Meski demikian, polisi enggan buru-buru menyimpulkan penemuan jasad tanpa kepala tersebut adalah korban kejahatan.

Karena, kesimpulan harus didasari pada bukti-bukti autentik. Sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan jasad tersebut benar Yusuf atau bukan.

"Sampai ke sana (tindak kejahatan) kami belum. Kami masih fokus jasad anak ini atas nama Yusuf atau bukan. Hasil identifikasi pakaian yang digunakan saat hilang, kesimpulan sementara Yusuf," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa.

Karena itu juga yang mendasari jasad balita dibawa oleh pihak keluarga untuk pemakaman.

Untuk penyebab kematian, tim kepolisian masih berkoordinasi dengan pihak kedokteran di RSUD Abdul Wahab Syaharie.

"Karena itu kami terus koordinasi dengan pihak RSUD untuk penyelidikan lebih jauh," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/09/10485501/jasad-balita-ditemukan-tanpa-kepala-keluarga-menduga-korban-kejahatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke