Salin Artikel

Ini Kronologi Penembakan Pria Bersenjata yang Tembaki Polisi di Aceh

Pria tersebut yakni DA (30) alias Raman Teuntra. Dia ditembak polisi pada Minggu (1/12/2019) malam di Desa Peunteut, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang merincikan peristiwa penembakan itu.

Menurut dia, hal itu berawal dari kasus pengibaran bendera hijau bergambar pedang dan bulan, yang diketahui adalah bendera Pasukan Pedang, Sawang. 

Bendera itu dikibarkan di tiang bendera SDN 17 Sawang pada Sabtu 22 November 2019. Pada sisi tiang bawah dipasang perangkat yang diduga sejenis bom rakitan.

Teror di SD Sawang

“Informasi ini lalu kita tindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan tim penjinak bom Brimob. Lokasi itu kita sterilkan,” kata Indra.

Lalu, pada 25 November 2019 sekitar 21.00 WIB polisi menerima informasi salah satu bangunan SDN 17 Sawang dibakar pelaku.

“Setelah itu, Bapak Kapolda Aceh membentuk tim untuk mengungkap teror dan pembakaran gedung sekolah itu,” kata Indra.

Berikutnya pada 29 November 2019, pelaku mengunggah postingan bernada ancaman bagi TNI/Polri di akun facebook Armada Aceh Aceh.

Bahkan, pelaku memosting foto lengkap dengan kostum layaknya siap tempur.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak lalu memerintahkan agar polisi segera menangkap pelaku.

Penangkapan pelaku

Pada, 1 November 2019, pukul 17.00 WIB , tim yang berjumlah 100 personil bergerak ke Sawang. Kemudian pukul 18.30 WIB tim mulai melakukan pengintaian di titik yang akan dilewati pelaku DA.

“Tepat pukul 19.00 WIB, RA terdeteksi melewati lokasi tersebut lengkap dengan atribut senjata dan mengenakan rompi yang sama persis seperti yang diposting di media sosial," kata Indra. 

"Kemudian petugas berusaha menyergap, namun pelaku berusaha kabur sambil menembak kea rah polisi.” 

Saat itulah terjadi kontak senjata hingga pelaku terjatuh di area persawahan.

Saat mendekati pelaku DA, polisi kembali ditembaki dengan senjata oleh DA. Namun tembakan DA meleset. Tak lama kemudian pelaku diketahui sudah tewas.

Diduga bawa bom

Karena diduga rompi berisi bahan peledak, polisi lalu mendatangkan tim penjinak bom dari Brimob.

Setelah dipastikan steril barulah jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara.

“Lalu diserahkan ke keluarga,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan DA ditembak polisi di Desa Peunteut, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Barang bukti yang disita satu senjata api rakitan, selembar bendera dan satu granat.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/03/18421731/ini-kronologi-penembakan-pria-bersenjata-yang-tembaki-polisi-di-aceh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke