Salin Artikel

Pengungsi Banjir Bandang Solok Selatan Bertambah, Posko Mulai Sesak

Pada Minggu (24/11/2019), tercatat ada 330 pengungsi yang ada di dua posko di Balai Adat Nagari Pakan Rabaa Timur dan Simpang Salak.

Kemudian, pada Rabu (27/11/2019), jumlah pengungsi menjadi 580 orang.

Sementara, hari ini Sabtu (30/11/2019), pengungsi sudah mencapai 595 orang.

"Jumlah pengungsi terus bertambah. Awalnya hanya 330 orang kemudian 580 orang dan sampai hari ini terdata jadi 595 orang," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Firdaus Firman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Firdaus mengatakan, penambahan jumlah pengungsi ini disebabkan warga takut bencana kembali datang, karena hujan masih terus turun di Solok Selatan.

Selain itu, warga memilih tinggal di pengungsian, karena memang rumah mereka tidak layak huni lagi.

"Mereka yang memilih tinggal di pengungsian ini karena ada dua alasan. Pertama karena memang rumah mereka tidak layak huni dan kedua karena takut bencana muncul lagi," kata Firdaus.

Untuk menampung jumlah pengungsi yang terus meningkat, Pemkab Solok Selatan saat ini menggunakan rumah penduduk untuk menjadi posko pengungsian sementara.

"Kalau dua posko sebelumnya tentu semakin sesak. Makanya Pemkab mencari rumah warga sebagai posko pengungsian sementara," kata Firdaus.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan akhirnya menetapkan status tanggap darurat akibat bencana banjir.

Masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai Jumat (22/11/2019).

Dampak banjir yang diakibatkan cukup parah.

Tercatat ada empat kecamatan yang terdampak yakni Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Sangir, Pauh Duo.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/30/19101651/pengungsi-banjir-bandang-solok-selatan-bertambah-posko-mulai-sesak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke