Salin Artikel

Pengungsi Korban Banjir di Rokan Hulu: Kami Pinjam Uang buat Makan

Sabar dan keluarganya kini tinggal di posko pengungsian yang didirikan pemerintah di halaman Kantor Camat Bonai Darussalam.

Saat ditemui Kompas.com, Jumat (29/11/2019) malam, Sabar bersama keluarganya sedang berbaring di tenda pengungsian.

Dengan wajah sedih ia bercerita bahwa sudah sepekan tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang. 

Rasa tidak nyaman pun mulai menghantui Sabar dan istrinya, Muti Balulolo (32). Bagaimana tidak, empat orang anaknya yang masih kecil harus diberi makan.

"Gak aman rasanya, karena sudah seminggu kami tidak bisa bekerja gara-gara banjir ini," ungkap Sabar.

Dia mengatakan, ketinggian banjir di rumahnya mencapai tiga meter lebih. Di rumah papan itu ia tinggal bersama delapan orang keluarganya.

"Kami di rumah itu dua keluarga, saya sama adik. Sekarang kami harus mengungsi, karena sudah tidak bisa lagi tinggal di sana. Banjirnya sudah parah sekali," sebut pria asal Nias ini.

Sebelum mengungsi, Sabar dan keluarganya sempat mencoba bertahan di dalam rumah, dengan harapan banjir surut.

Namun, mereka akhirnya meminta dievakuasi karena sudah kedinginan akibat kelamaan kebanjiran. Seluruh pakaian sudah basah, termasuk tempat tidur serta peralatan dapur.

Apalagi empat anaknya yang masih kecil butuh pakaian yang kering untuk dipakai. 

Sabar dan keluarganya akhirnya dievakuasi petugas Kecamatan Bonai Darussalam dan dibantu warga lainnya, Jumat (29/11/2019).

Sehari-hari, Sabar bekerja sebagai tukang panen sawit di kebun orang lain. Dari pekerjaannya itulah ia mendapatkan uang buat makan istri dan anaknya.

Setelah diterjang banjir, Sabar tak bisa lagi bekerja. Bukan hanya karena rumahnya yang terendam banjir, tetapi kebun sawit yang biasa ia panen juga ikut tergenang.

Tak ada pilihan lain. Mau tak mau dia harus mencari pinjaman uang buat makan istri dan anaknya. 

"Buat makan saya pinjam uang sama Pak Iwan, bos saya toke sawit," kata Sabar.

Dia mengatakan, untuk kebutuhan makan sementara ini masih cukup. Karena selain dapat pinjaman uang, Sabar juga sudah mendapat bantuan makanan yang disalurkan pihak Kecamatan Bonai Darussalam.

Sabar berharap bencana banjir secepatnya berlalu agar dia kembali dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan membayar utangnya.

"Harapan kami banjir cepat surut, biar dapat kembali ke rumah dan bekerja lagi," harap Sabar.

Sebagaimana diketahui, sudah sepekan banjir melanda Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul. Kini, banjir tak kunjung surut.

Setidaknya ada lima desa yang terendam, yakni Desa Sontang, Desa Teluk Sono, Desa Kasang Padang, Desa Kasang Mungkal dan Desa Bonai.

Dari lima desa ini, sudah ribuan rumah warga yang tergenang. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 60 centimeter hingga tiga meter.

Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi jug memutus akses jalan penghubung antar desa.

Selain itu, jalan lintas Riau-Sumut juga ikut terendam banjir. Di beberapa titik, hanya kendaraan besar dan tinggi saja yang bisa melintas.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/30/09515221/pengungsi-korban-banjir-di-rokan-hulu-kami-pinjam-uang-buat-makan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke