Salin Artikel

Tuntut Kejelasan Dana SPT, Mahasiswa UNCP Segel Ruang Rektorat

Dalam aksinya, mahasiswa membakar ban bekas dan menuntut pihak kampus transparan dalam pengelolaan dana Sistem Pembiayaan Tunggal (SPT) yang dibayar bervariasi sesuai gelombang masuk.

Menurut salah satu mahasiswa, Roni Sianturi, sejak diterapkannya sistem SPT, alokasi anggaran tidak jelas. Hal ini tidak seperti Biaya Kuliah Tunggal (BKT) yang sebelumnya diterapkan di UNCP.

“SPT ini sejak diterapkan mahasiswa hanya membayar sekaligus tanpa ada transparansi dari birokrasi atau rektor,” kata Roni, di depan Rektorat UNCP, Jumat.

Pembayaran SPT, kata Roni, dibayar berdasarkan gelobang masuk. Rp 1.750.000-Rp 2.150.000 untuk fakultas non teknik, dan Rp 2.250.000 - Rp 2.650.000 per semester untuk fakultas teknik.

Namun, pengelolaan dinilai oleh mahasiswa tidak transparan.

“Yang menjadi problem juga karena adanya penggelombangan. Padahal sebelum diterapkan sistem SPT ini, pihak birokrasi mengatakan bahwa ini adalah ada relasi antara sistem SPT dan BKT,” ujar dia.

Para mahasiswa kemudian berupaya masuk ke dalam ruang rektorat untuk meminta kejelasan penggunaan dana tersebut.

Namun, pihak rektorat tidak memberikan penjelasan yang detail sehingga mahasiswa keluar ruangan dan menyegel ruang rektorat.

Sejumlah staf dan wakil rektor masih berada dalam ruangan karena disegel.

Saat di dalam ruangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Suhardi mengatakan, bahwa dana Sistem Pembiayaan Tunggal (SPT) sudah dikelola dengan baik.

“Hal ini sudah jelas, bahkan kampus UNCP diakui sudah dikelola dengan baik,” ujar Suhardi, di hadapan mahasiswa.    

Aksi mahasiswa akan terus berlanjut hingga rektor memberikan kejelasan.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/29/13134131/tuntut-kejelasan-dana-spt-mahasiswa-uncp-segel-ruang-rektorat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke