Salin Artikel

Mensos: Kemiskinan Jadi Penyebab Munculnya Radikalisme dan Terorisme

AMBON, KOMPAS.com - Menteri Sosial RI Juliari Peter Batubara mengungkapkan masalah kemiskinan menjadi salah satu penyebab muncul dan tumbuhnya paham radikalisme dan berbagai aksi terorisme yang terjadi di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Mensos saat membuka Kongres ke XXI Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Gedung Islamic Center Ambon, Kamis (28/11/2019).

“Selama masih ada kemiskinan di Indonesia, maka selama itu pula paham radikalisme dan terorisme akan tetap tumbuh subur,” kata Peter.

Peter menuturkan, saat ini, pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan di Indonesia sebagaimana visi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dengan begitu masyarakat bisa hidup lebih sejahtera.

Menurut dia, saat ini, angka kemiskinan di Indonesia masih di atas 4 persen atau sekitar 30 juta penduduk yang maish berada di bawah garis kemiskinan.

“Jadi, kami (pemerintah) tidak hanya perangi orangnya saja tapi juga akar masalah kemiskinan di Indonesia,” ujar dia.

Dia mengakui, masalah kemiskinan di Indonesia masih menjadi salah satu persoalan serius yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Karena itu, dia mengajak semua pihak agar bersinergi bersama pemerintah untuk memerangi masalah kemiskinan tersebut.

“Kondisi perekonomian kita saat ini masih sakit, saya ajak di forum ini adik-adik GMNI bersama pemerintah memerangi masalah kemiskinan ini sesuai dengan visi Pak Presiden Jokowi bahwa Indonedia bisa terbebas dari kemiskinan,” kata dia.

Usai menyampaikan sambutannya itu, Mensos bersama rombongan langsung menuju Desa Tulehu di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, untuk menyerahkan bantuan kepada pengungsi korban gempa di wilayah tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/28/15013951/mensos-kemiskinan-jadi-penyebab-munculnya-radikalisme-dan-terorisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke