Salin Artikel

5 Fakta Banjir di Rokan Hulu, 256 KK Jadi Korban hingga Kekurangan Air Bersih dan Makanan

KOMPAS.com - Warga korban banjir di Desa Babussalam, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, belum sepenuhnya bisa beraktivitas normal.

Tampak warga masih sibuk membersihkan sisa sampah yang ditinggalkan banjir.

Seperti diketahui, banjir di Rohul merendam tiga daerah, yaitu Kecamatan Rambah, Kecamatan Rokan IV Koto dan Kecamatan Kunto Darussalam.

Akibat luapan air sungai ini, ratusan rumah warga terdampak. Aktivitas warga lumpuh. Bahkan, jalan lintas nasional Riau-Sumut terputus.

Berikut ini fakta terbaru banjir di rokan hulu:

Sebagian besar banjir di wilayah Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, sudah mulai surut, Rabu (27/11/2019).

Warga pun bergegas membersihkan sampah dan lumpur di dalam rumah sisa banjir.

Sejumlah warga tampak mengeluarkan bermacam jenis sampah dari rumahnya. Mulai dari sampah pelastik hingga kayu-kayu.

Suwarni (47), salah seorang warga yang menjadi korban banjir tengah membersihkan rumahnya dari sisa banjir.

"Di dalam rumah banyak lumpur yang tertinggal. Sebab, semalam air sampai satu meter di dalam rumah saya," kata Suwarni kepada Kompas.com, Rabu siang.

Suwarni mengatakan, banjir terjadi sejak hari Minggu (24/11/2019) siang.

Selama dua hari dua tiga malam banjir disekitar rumahnya dengan ketinggian air mencapai satu hingga tiga meter. Lalu, pada hari Rabu dini hari banjir sudah mulai surut.

"Banjir di Desa Babussalam ini terjadi setelah banjir di Desa Pelanduk, karena masih satu aliran sungai di Kecamatan Rambah ini," sebut Suwarni.

Namun, dia dan keluarganya tidak mengungsi, karena rumahnya bertingkat dua. Sedangkan air hanya memasuki rumahnya di lantai dasar.

Akibat banjir, warga yang dilanda banjir saat ini kekurangan air bersih dan makanan.

Sebab, saat ini warga belum bisa memasak karena peralatan dapur habis terendam.

"Masak di rumah belum bisa. Untuk makan kami di kasih nasi bungkus sama pemerintah desa," sebut Suwarni.

Dia mengatakan, bantuan nasi bungkus datang dua kali, yakni pada waktu makan siang dan makan malam.

Nasi bungkus diantar langsung ke rumah korban banjir. Meski makan seadanya, Suwarni mengaku tetap bersyukur masih bisa makan berkat bantuan dari desa.

"Alhamdulillah, kami tetap bersyukur makan seadanya," ucapnya.

Akibat banjir, jalan lintas nasional Riau-Sumatera (Utara) sekitar satu kilometer, tepatnya di Kota Pasir Pengaraian, sempat terputus.

Akibatnya, kendaraan tidak bisa melintas. Kapolres Rohul AKBP Dasmin Ginting mengatakan, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Lingkar.

Petugas juga telah membuat penunjuk arah jalan. Jalan lingkar itu juga menjadi satu-satunya akses menuju pusat kota dan kompleks perkantoran Pemda Rohul.

"Arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Lingkar. Sebab, jembatan Sungai Batang Lubuh ditutup sampai banjir surut," sebut Dasmin saat temui Kompas.com, Selasa (26/11/2019) malam.

Berdasarkan pendataan sementara, kata Zulkifli, sekitar 256 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.

Mereka terdiri dari 230 KK di Desa Rambah Tengah Hulu dan 26 KK di Desa Tanjung Belit.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul Zulkifli Said menyebutkan, banjir tersebut akibat meluapnya Sungai Pawan.

"Banjir terjadi akibat luapan air Sungai Pawan, karena semalaman diguyur hujan," sebut Zulkifli saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (24/11/2019).

(Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Farid Assifa, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/27/17220031/5-fakta-banjir-di-rokan-hulu-256-kk-jadi-korban-hingga-kekurangan-air-bersih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke