Salin Artikel

Korban Banjir dan Longsor Solok Selatan Mulai Terserang Penyakit

PADANG, KOMPAS.com - Korban banjir dan longsor di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), mulai terserang penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), demam, batuk, penyakit kulit dan diare.

Empat puskesmas di daerah bencana disiagakan selama 24 jam.

Bahkan 10 petugas kesehatan standby di dua lokasi pengungsian.

"Selama masa tanggap darurat, empat puskesmas di daerah bencana disiagakan. Kita berikan pelayanan kepada korban secara gratis," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2019).

Novirman mengatakan berdasarkan data dari empat puskesmas yang disiagakan, terdapat lonjakan korban bencana sejak mulai masa tanggap darurat.

"Selama 23-25 November total 99 korban berobat dengan jenis penyakit mulai diare, kulit, ISPA, batuk dan demam," kata dia.

Sementara untuk di posko pengungsian di Balai Adat Nagari Pakaan Rabaa Timur dan Simpang Salak, Dinas Kesehatan telah menyiagakan 10 petugas mulai dokter, bidan, hingga tenaga sanitarian.

"Di posko pengungsian ada sekitar 330 warga. Kita siagakan petugas sebanyak 10 orang," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, akhirnya menetapkan status tanggap darurat akibat bencana banjir selama 14 hari, terhitung mulai Jumat (22/11/2019).

Dampak banjir yang diakibatkan cukup parah.

Dari data Sabtu (23/11/2019) siang, tercatat ada empat kecamatan yang terdampaj yakni Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Sangir, Pauh Duo.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/26/20510431/korban-banjir-dan-longsor-solok-selatan-mulai-terserang-penyakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke