Salin Artikel

Demo Mahasiswa yang Menuntut Pemekaran Wilayah Dibubarkan Paksa oleh Warga

Demo yang menuntut pencabutan moratorium daerah otonomi baru (DOB) dan meminta pemekaran Kabupaten Luwu Tengah itu berakhir dengan pembubaran paksa oleh warga. 

Pembubaran paksa ini terjadi saat Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak mendatangi pengunjuk rasa untuk menghentikan aksinya.

Sebab, demo tersebut telah membuat macet lalu lintas dan waktnya sudah larut malam.

Namun, pihak mahasiswa memilih untuk tetap bertahan memblokade jalan, hingga akhirnya masyarakat melakukan pembubaran secara paksa.

“Pada malam hari ini kami tetap di jalan, kami akan tetap menutup hingga ada tindakan yang dikeluarkan oleh pemerintah RI,” kata Muhamamd Ilham salah satu mahasiswa saat berorasi.

Tak lama kemudian, saat Wakil Bupati Luwu memberikan penjelasan, salah seorang mahasiswa berteriak sehingga warga melakukan perlawanan dan terjadi aksi saling kejar.

Mahasiswa akhirnya dipaksa mundur.

Warga dan petugas langsung memadamkan api yang digunakan mahasiswa untuk memblokade jalan.

Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak mengatakan, tuntutan mahasiswa itu sebenarnya mendapat dukungan dari pemerintah.

Namun, ia menyesalkan aksi tersebut sampai merugikan masyarakat.

“Saya ini putra Luwu Tengah, saya ini adalah Ketua Forum Pemekaran Luwu Tengah. Saya sudah 10 tahun lebih memperjuangkan ini. Luwu Tengah memang wajib untuk diperjuangkan, karena merupakan kebutuhan masyarakat khususnya yang berada di 6 kecamatan," kata Syukur.

Ia mengatakan bahwa aksi perjuangan pemekaran Luwu Tengah semestinya dilakukan dengan cara yang lebih baik, yang dijamin oleh undang-undang untuk memperjuangkan aspirasi ini.

Wakapolres Luwu Kompol Abraham Tahalele mengatakan, pembubaran paksa berlangsung pukul 23.00 Wita.

Pembubaran dilakukan oleh masyarakat yang merasa terganggu.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/15/11572251/demo-mahasiswa-yang-menuntut-pemekaran-wilayah-dibubarkan-paksa-oleh-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke