Salin Artikel

PP Muhammadiyah: Sebaiknya Kabareskrim Diisi Sosok yang Dekat Ulama

Selain itu, Idham juga diminta mengisi jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) dengan perwira yang memahami, mengerti, dan dekat dengan umat Islam.

Sebab, kata Faiz, pertama yang mendapatkan imbas dari kebijakan Kabareskrim yang baru adalah umat Islam.

"Maka, sebaiknya Kabareskrim diisi oleh sosok yang mengerti, memahami, dan dekat dengan umat Islam, dan khususnya ulama atau tokoh-tokoh ormas Islam karena ulama yang paham terhadap kebutuhan umat," kata Faiz kepada Kompas.com melalui pernyataan tertulis, Kamis (7/11/2019).

Menurutnya, jika Kabareskrim yang baru tidak mampu memahami kebutuhan rakyat, khususnya umat Islam sebagai penduduk mayoritas, dikhawatirkan tindakan-tindakan yang diambil merugikan umat.

"Apalagi, dalam penanganan radikalisme dan terorisme, selama ini terkesan represif. Tentu merugikan umat, juga pemerintah," kata ketua STMIK Muhammadiyah Jakarta ini.

Jika Kabareskrim memahami kebutuhan umat Islam, lanjut Faiz, penanganan radikalisme akan dilakukan lebih lembut sehingga mampu menyelesaikan akar masalah dengan tepat dan cermat.

Dalam kesempatan itu Faiz juga mengucapkan selamat kepada Jenderal (Pol) Idham Aziz yang baru saja diangkat menjadi Kapolri menggantikan Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Idham Aziz meninggalkan pos lama sebagai Kabareskrim.

Sebelumnya, Deputi Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Ferry Kusuma berharap Idham Aziz menempatkan sosok yang tepat untuk jabatan Kabareskrim, salah satunya perwira yang bisa berkomunikasi dengan semua kalangan, termasuk tokoh agama.

"Kabareskrim harus orang yang tepat dan bisa komunikasi yang baik dengan multi stakeholder di pemerintahan maupun di kalangan masyarakat, termasuk dengan tokoh-tokoh agama," kata Ferry saat dihubungi, Kamis (7/11/2019).

https://regional.kompas.com/read/2019/11/08/14013791/pp-muhammadiyah-sebaiknya-kabareskrim-diisi-sosok-yang-dekat-ulama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke