Salin Artikel

Kolam Kuno Peninggalan Majapahit, Bukti Tingginya Peradaban Indonesia

Menurut Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Fitra Arda, benda cagar budaya tersebut juga menunjukkan tingginya peradaban nenek moyang bangsa Indonesia.

Ada beberapa indikasi yang memperkuat penilaiannya. Indikator itu meliputi struktur petirtaan, teknologi pembangunan, serta kegunaan petirtaan.

Menurut Fitra, berdasarkan kontruksi bangunan petirtaan kuno tersebut, tergambar bagaimana tingginya pengetahuan dan kemampuan para raja dan masyarakat di masa lalu.

"Kita bisa bayangkan, sekitar abad 14, di sini di Jombang, ditemukan teknologi pembangunan seperti ini. Ada pengatur airnya, lalu teknik pembuatan batanya, itu identitas kita," ujar Fitra saat mengunjungi petirtaan Sumberbeji, Kamis (7/11/2019).

Ukuran bangunan petirtaan kuno tersebut memiliki luas 18 x 20 meter. Di tengah bangunan petirtaan terdapat bangunan persegi dengan ukuran masing-masing sisi 3,8 meter.

Di sisi barat petirtaan terdapat arca burung garuda yang masih menempel kuat pada dinding bangunan petirtaan kuno.

Lalu, di sebelah utara dari arca burung garuda, terdapat saluran air yang membentang dari arah barat.

Saluran air tersebut tersambung dengan bangunan petirtaan dan berfungsi sebagai saluran masuknya air ke petirtaan.

Sedangkan, di sisi utara yang mengarah ke timur, terdapat saluran air yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.

Menurut Fitra, selain soal pengetahuan dan pemahaman teknologi, penemuan itu juga menunjukkan tingginya peradaban masyarakat pada masa lalu.

Dia meyakini, petirtaan kuno di Sumberbeji dulunya tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan.

Tempat suci pada masa lalu tersebut juga memiliki andil besar bagi pertanian di sekitarnya.

"Tidak akan mungkin ada bangunan suci dengan teknologi seperti ini, kalau raja dan rakyatnya tidak akur. Kalau ada bangunan seperti ini, pasti pada masa itu tata hidup masyarakatnya sangat baik. Nah itu identitas kita sebagai masyarakat Jombang," ujar Fitra.

Penelitian dan pemanfaatan

Fitra Arda mengatakan, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman bersama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur akan terus mengeksplorasi situs purbakala berupa petirtaan di Sumberbeji.

Tahap selanjutnya, pihaknya akan melakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan kontruksi bangunan utuh, serta kontruksi sejarah di balik situs petirtaan kuno Sumberbeji.

Selain penelitian terkait situs cagar budaya tersebut, lanjut Fitra, pihaknya juga menyiapkan rencana pemanfaatan kawasan situs.

Tujuannya agar kawasan tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Bisa melalui ekonomi kreatifnya, bisa melalui pariwisatanya, bahkan untuk identitas atau karakter bangsa," kata Fitra.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, Pemkab Jombang telah mengalokasikan dana pendampingan untuk eksplorasi dan rencana pemanfaatan kawasan situs.

"Kami sudah merencanakan untuk dana pendampingan untuk 2020. Untuk (penggunaan) dana ini harus kita sinergikan dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," kata Wahab.

Saat ini, deretan pedagang kaki lima sudah memadati kawasan situs petirtaan kuno di Sumberbeji, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Kawasan itu mulai ramai dikunjungi masyarakat yang ingin mengetahui langsung bentuk petirtaan kuno di Sumberbeji.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/08/11462411/kolam-kuno-peninggalan-majapahit-bukti-tingginya-peradaban-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke