Salin Artikel

Fakta Rektor Termuda Indonesia Risa Santoso, Pernah Jadi Staf Kepresidenan hingga Idolakan Sri Mulyani

KOMPAS.com - Risa Santoso (27) resmi dilantik menjadi rektor di Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang pada Sabtu (2/11/2019). Sebelum menjadi rektor, Risa sudah bekerja dua tahun di kampus yang dipimpinnya.

Setelah resmi dilantik menjadi rektor, Risa yang menyelesaikan pendidikan sarjana di University of California dan master education di Harvard University menjadi rektor termuda di Indonesia.

Menjadi rektor termuda di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi Risa. Ia dituntut untuk membuktikan kualitasnya dalam mengelola lembaga pendidikan tinggi.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Selain menjadi rektor termuda di Indonesia, Risa Santoso juga menjadi rektor pertama di Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang.

Sebab, lembaga pendidikan yang ia pimpin baru terbentuk dan merupakan gabungan dari dua sekolah tinggi yang sudah berkembang sebelumnya, yakni Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) ASIA Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASIA Malang.

Dua sekolah tinggi yang berada di bawah Yayasan Wahana Edukasi Cendekia itu lantas digabung dan menjadi Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang melalui SK Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Nomor 744/KPT/I/2019 pada 23 Agustus 2019.

“Rektor ASIA, saya memang rektor pertama, karena sebelumnya dua perguruan tinggi yang terpisah, jadi sebelumnya adanya dua ketua (sekolah tinggi),” ujarnya.

Sebelum menjadi Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang, ternyata Risa pernah bekerja sebagai Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dari 2015 hingga 2017.

Saat bekerja di staf kepresidenan, Risa menjadi bawahan Luhut Binsar Pandjaitan.

Saat itu, Luhut yang saat ini menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi masih menjabat sebagai Kepala KSP.

“Waktu saya masuk (sebagai Tenaga Ahli Muda) masih Pak Luhut (Kepala KSP). Setelah itu ada reshuffle digantikan oleh Pak Teten Masduki dan sekarang digantikan oleh Pak Moeldoko,” katanya saat diwawancara di ruang kerjanya, Kamis (7/11/2019).

Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, jenjang S1 diselesaikan Risa di University of California, Berkeley, jurusan ekonomi.

Setelah lulus S1, Risa melanjutkan pendidikannya di Harvard University, dengan mengambil jurusan pendidikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang dilantik Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu juga merupakan lulusan Harvard University.

Kemudian Risa menyelesaikan kuliah S2 dengan memanfaatkan beasiswa dari LPDP.

Meskipun berasal dari almamater yang sama, yakni Harvard University, Risa mengaku belum pernah berinteraksi langsung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Risa mengatakan, jarak angkatan antara dirinya dan Nadiem di kampus yang ada di Amerika Serikat itu sudah jauh.

“Bedanya (angkatan) lumayan jauh, jadi tahu saja. Saya enggak pernah interaksi secara langsung, mungkin nanti ke depannya,” katanya.

Meskipun pernah menjadi bawahan Luhut, ternyata diam-diam Risa mengidolakan sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Bukan tanpa alasan Risa mengidolakan Sri Mulyani. Menurutnya, Sri Mulyani adalah satu di antara sedikit wanita yang sukses dalam menjalankan karier.

“Salah satunya mungkin Ibu Sri Mulyani yang menurut saya sudah bisa benar-benar diakui oleh dunia. Dia waktu di World Bank, lalu dia balik lagi menjadi menteri kita," katanya.

"Sebagai wanita yang berkarier, punya keluarga dan benar-benar bisa membuktikan bahwa dia bisa berkontribusi untuk bangsa,” katanya.

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Malang, Andi Hartik, Editor: Aprilia Ika dan Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/08/06332451/fakta-rektor-termuda-indonesia-risa-santoso-pernah-jadi-staf-kepresidenan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke