Salin Artikel

Melihat Uniknya Gedung Sekolah Peninggalan Belanda di Karawang

Angin sepoi-sepoi menyusup dari ventilasi gedung sekolah yang menggunakan bilik bambu dan berlantai kayu jati.

Gedung peninggalan zaman Belanda itu dibangun pada 1912 di Dusun Tangkil, Desa Kutaampel, tepat di sisi tanggul Sungai Citarum.

Lantaran khawatir banjir, bangunan lalu dipindah ke tengah dusun.

Kemudian, pada 28 Oktober 1928, gedung sekolah yang kala itu bernama Sekolah Rakyat (SR) itu dipindah ke Desa Pisangsambo.

Saat itu, Desa Pisangsambo masuk Kecamatan Batujaya.

"Gedung sekolah dipindah ke sini digotong oleh warga dengan gotong-royong," kata Jaja Arjas Idwar, guru di SDN Pisangsambo 1 kepada Kompas.com.

Jaja menyebutkan, gedung sekolah itu pernah direhab pada 2007.

Dinding kayu gedung itu diganti dengan bilik bambu.

Kemudian, pada 2011, BNI menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan merehab bilik dan atap.

"Itu saja yang direhab. Ada beberapa titik lantai yang kayunya diganti. Sisanya masih asli dari kayu," kata Arjas.

Meski ada tiga ruang dalam kelas itu, hanya satu ruang yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Sementara, dua ruangan lainnya digunakan sebagai mushala dan ruang penyimpanan.

"Karena ruang kelas cukup, jadi hanya digunakan kelas IV," kata dia.

Selain gedung, beberapa bangku kayu peninggalan Belanda juga masih ada.

Seperti sekolah pada zaman dulu, bangku dan kursinya menyatu.

Satu bangku digunakan di ruang perpustakan. Sementara, sisanya disimpan di ruang penyimpanan.

Tak hanya bangku dan gedung sekolah, buku induk sekolah pada masa lalu juga masih ada.

Nama-nama murid dengan ejaan masa lalu itu masih terpampang jelas.

Hanya saja, ada sebagian yang sudah dimakan rayap.

Ada juga keterangan siswa dikeluarkan karena malas, kawin, hingga mendapat amanah.

"Menurut cerita orang tua, dulu belum tentu satu desa ada sekolah. Bahkan, ada yang dari Bekasi menyeberang sekolah di sini," ujar mantan Kepala SDN Pisangsambo 1 itu.

Kepala SDN Pisangsambo 1 Endang Rahmat berharap gedung sekolah tersebut mendapat perhatian dari pemerintah, teruatma Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang.

Sebab, selama ini pengajuan yang mereka ajukan tak kunjung direspons.

"Kami pernah mengajukan tapi belum ada respons," kata Endang.

Endang pun mengaku menghadapi dilema.

Sebab, gedung tersebut perlu dirawat khusus. Sementara, pihak sekolah tak mempunyai anggaran lebih.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/06/14370871/melihat-uniknya-gedung-sekolah-peninggalan-belanda-di-karawang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke