Salin Artikel

Warga Geger Temukan 2 Jenazah Pria dengan Luka Bacok di Parit

Dari informasi yang diperoleh, dua jenazah tersebut bernama Maraden Sianipar (55) dan M Siregar alias Sanjai Siregar.

Jasad Maraden Sianipar pertama kali ditemukan di dalam parit di komplek gudang kontainer PT SAB / KSU Amalia sekitar pukul 16.00 WIB.

Selanjutnya jenazah M Siregar ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi penemuan jasad Maraden.

Kapolsek Panai Hilir, AKP Budiarto mengatakan , dari informasi yang didapatkan, pada Selasa (29/10/2019) sekitar pukul 17.00 WIB, kedua korban meminjam sepeda motor warga Panai Hilir bernama Burhan Nasution untuk berangkat ke ladangnya melewati kebun kelapa sawit milik PT SAB/KSU Amalia.

Namun, korban Maraden Sianipar dan sepeda motornya tidak pulang. Sehingga Burhan Nasution melaporkan kejadian itu ke Polsek Panai Hilir pada Rabu sekitar pukul 14.00 WIB.

"Personel Polsek Panai Hilir berangkat menuju PT SAB/KSU Amelia untuk menelusuri keberadaan korban. Setelah dilakukan pencarian, tepatnya di dalam parit di belakang gudang ditemukan mayat korban," kata Budiarto saat dihubungi, Kamis (31/10/2019).

Ditemukan luka bacok di tubuh Maraden, seperti di mulut, kepala, dan punggung.

Mayat Maraden Sianipar dibawa ke RS Djasamen Saragih P Siantar untuk menjalani otopsi.

Sedangkan mayat Sanjai dibawa ke Puskesmas Sei Berombang untuk dilakukan pemeriksaan awal medis.


Menurut Kapolsek, kasus dugaan pembunuhan itu terkait indikasi penguasaan sengketa lahan perkebunan yang telah disita untuk dijadikan kawasan hutan.

Karena lahan itu sudah dijadikan kawasan hutan, disita Dinas Kehutanan. 

"Dan saat ini kami telah cek TKP, melakukan pemeriksan saksi-saksi dan membawa mayat untuk diotopsi. Semoga kasus ini cepat terungkap," ujar Budiarto. 

https://regional.kompas.com/read/2019/10/31/20242081/warga-geger-temukan-2-jenazah-pria-dengan-luka-bacok-di-parit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke