Salin Artikel

Sulitnya Mendapatkan Air, dari Berharap Bantuan hingga Mandi Satu Kali

Lantaran untuk membeli air bersih harus mengantre selama seminggu. Mereka berhemat mulai mencuci seminggu sekali, hingga mandi sehari sekali.

Pengamatan di Dusun Papringan, Desa Tileng, hampir setiap rumah ada jeriken yang berjejer. Selain di rumah, di sekitar bak penampungan terdampat puluhan jeriken berwarna biru menunggu diisi.

Sudah sejak sekitar 8 bulan terakhir wilayah tersebut tidak turun hujan, menyebabkan krisis air berkepanjangan.

Kawasan karst

Selain itu, wilayah Dusun Papringan warganya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena untuk membuat sumur tidak mungkin dilakukan lantaran kondisi geografisnya merupakan kawasan karst.

Ketika 3 mobil tangki BPBD Gunungkidul, membawa bantuan dari SAR Satlinmas DIY datang, puluhan orang yang sudah mengantre sejak pagi mendatangi tampungan air yang terletak di tengah dusun.

Mereka langsung menyerbu ketika air ditumpahkan ke bak penampungan. Ada yang langsung naik ke atas dan menumpahkan ke ember yang ada di atas, lalu disalurkan ke bawah menggunakan selang.

 “Saya sudah membeli 6 kali, satu tangkinya Rp 120.000,” kata Ketua RT 01 Papringan, Wandi Rabu (30/10/2019).

“Beberapa minggu terakhir dapat bantuan dari berbagai pihak. Jadi kami sudah jarang membeli. Semoga segera cepat turun hujan,” ucapnya.

Menurut Wandi, bantuan air bersih itu cukup membantu, karena untuk membeli air bersih harus mengantre selama seminggu, karena sumber air yang diambil sopir tangki sudah menyusut.

“Untuk menghemat air ya mencuci seminggu sekali, kalau saya mandinya hanya sekali pas sore,” ujarnya.

Warga lainnya, Pailah mengatakan, jika tidak ada bantuan dari pihak pemerintah maupun swasta, mungkin dirinya sudah membeli sekitar 20 an tangki.

“Sekarang membeli air pun sulit. Paling cepat seminggu, kalau tidak ada  bantuan air ya tidak mencuci,” ucapnya.

“Air digunakan untuk mencuci, memasak, semuanya,” katanya.

Bantuan air bersih

Dia berharap kedepan ada solusi dari pemerintah sehingga tidak lagi kekurangan air bersih. Agar warga tidak lagi harus menunggu bantuan, dan membeli dari tangki swasta.

Kepala Satuan Pol PP DIY, Noviar Rahmad menyampaikan, pihaknya memberikan bantuan dari SAR Satlinmas seluruh DIY, yang disalurkan ke wilayah yang kekurangan air bersih. 

“Ini partisipasi dari SAR satlinmas seluruh wilayah, nantinya ke wilayah lain salah satunya Gunungkidul,” katanya.

Data terakhir BPBD Gunungkidul menyebutkan wilayah kekeringan ada di 16 kecamatan,dengan 136 ribu jiwa terdampak kekeringan. 

https://regional.kompas.com/read/2019/10/31/12271511/sulitnya-mendapatkan-air-dari-berharap-bantuan-hingga-mandi-satu-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke