Salin Artikel

Jenazah Membawa Parang Ditemukan Mengambang di Bendungan

Jenazah tersebut dalam kondisi tengkurap dan membawa parang serta mengenakan sarung.

Jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh Iksan (21) dan Deng Neji (48) yang sedang memancing.

Keduanya melihat ada sarung yang awalnya hanya dikira sampah yang mengapung.

“Tadi sekitar pukul 08.00 WITA, saya lihat ada sarung yang terapung, saya kira hanya sampah. Tapi saya penasaran dengan sarung tersebut dan saya dekati, ternyata sarung tersebut milik korban yang terlilit di tubuhnya," kata Iksan.

Penemuan jenazah itu kemudian dilaporkan kepada warga dan polisi.

Setelah didatangi warga, korban tersebut diketahui adalah penduduk setempat. 

Rahmat (35) yang merupakan kerabat korban mengatakan, jenazah tersebut bernama Umar (70) yang bekerja sebagai pandai besi.

Namun, akhir-akhir ini korban sering mengalami sakit dan menunjukkan perilaku yang aneh.

“Ia memang kadang sakit-sakit karena penyakitnya asam urat dan suka pergi-pergi meninggalkan rumah dan mudah tersinggung,” ucap Rahmat.

Polisi yang turun ke lokasi langsung memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Korban lalu dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Palopo untuk divisum.

Kapolsek Wara Selatan Iptu Marthen mengatakan, hasil pemeriksaan awal dari Tim Inafis Polres Palopo tidak menemukan adanya bekas kekerasan pada bagian tubuh korban.

“Informasi yang kami dapatkan bahwa kondisi kesehatan korban selama ini mengalami gangguan akibat depresi atau pikun,” ujar Marthen.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/29/14553581/jenazah-membawa-parang-ditemukan-mengambang-di-bendungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke