Salin Artikel

Ketika Ojek Terminal Tirtanadi Solo Ramai-ramai Beralih ke Ojek Online

Peluncuran ojol pangkalan tersebut sebagai salah satu bentuk peningkatan pelayanan terhadap penumpang di terminal.

Koordinator Terminal Tipe A Tirtanadi Solo, Joko Sutriyanto mengatakan, selama ini penumpang lebih memilih ojek online dari padaojek pangkalan yang ada di terminal.

Sehingga dengan risiko keamanan demi mendapatkan layanan ojek online tersebut, mereka harus keluar dari terminal.

"Makanya kita kerjasamakan aplikasi dengan ojek pangkalan yang ada di terminal. Penumpang tidak perlu harus keluar terminal untuk mendapatkan jasa ojek online," katanya di Solo, Jawa Tengah, Senin (28/10/2019).

Transportasi berbasis daring tersebut, katanya, merupakan ojek pangkalan (opang) yang sudah puluhan tahun beroperasi di terminal. Seiring perkembangan, mereka beralih ke aplikasi online.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan fasilitas berupa kemudahan bagi para ojek pangkalan untuk beralih ke ojek online.

"Harapan kita dengan beralih dari ojek pangkalan ke berbasis daring penghasilan mereka meningkat," terang Joko.

Ada sekitar 100 ojek pangkalan yang menggantungkan hidupnya di terminal dan semuanya dengan kesadaran beralih menggunakan aplikasi berbasis online.

Joko mengungkap Terminal Tirtanadi setiap harinya melayani sekitar 22.000 penumpang.

Dari jumlah itu, sebagian di antaranya pergi dan berangkat ke stasiun menggunakan transportasi lain, termasuk salah satunya ojek online.

"Hadirnya ruang tunggu ojol ini dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat," ujar Joko.

Regional Head Corporate Affairs Go-jek Arum K Prasodjo mengatakan, driver ojol yang melayani penumpang terminal dulunya adalah ojek pangkalan. Sehingga pengemudi ojol bisa lebih leluasa untuk melayani penumpang terminal.

"Para driver kami dalam penjemputan penumpang terminal bisa lebih tertib dan menjaga keamanan. Mereka kami lengkapi dengan ruang tunggu di terminal," ungkap Arum.

Sementara salah satu ojek pangkalan yang kini beralih aplikasi online, Iwan Kustanto menyampaikan, sejak bergabung menjadi ojek online, pendapatan yang diterima bertambah.

Sebelum ikut bergabung menggunakan aplikasi online, pendapatan yang diterima setiap harinya tidak menentu. Bahkan, sehari dirinya pernah sama sekali tidak mendapatkan hasil.

"Sekarang naiknya bisa mencapai 40-50 persen dari opang (ojek pangkalan). Saya baru 1,5 bulan bergabung ke aplikasi online," katanya.

Iwan mengatakan ada sekitar 30 opang dalam terminal yang ikut bergabung menjadi ojok online. Dengan diresmikannya ojek online, diharapkan pendapatan yang diterima ojek pangkalan terus meningkat.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/28/12071971/ketika-ojek-terminal-tirtanadi-solo-ramai-ramai-beralih-ke-ojek-online

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke