Ini Kata Gibran Soal Maju Pilkada Surakarta 2020, Tetap Lewat Partai hingga Penjelasan PDI-P Solo

KOMPAS.com - Terjun ke dunia politik ternyata sudah jadi pilihan dalam babak baru kehidupan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya, Gibran dikenal sebagai pengusaha melalui produk kuliner yang cukup terkenal, Markobar.

Namun, sejak survei bursa wali kota Surakarta yang digelar oleh Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi pada Juli 2019 menyebut namanya memiliki kans, kabar Gibran maju pilkada semakin santer terdengar.

Sementara itu, akhir-akhir ayah dari Jan Ethes tersebut mengaku sudah berkonsultasi dengan politisi senior di PDI-P pusat.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Saat ditemui wartawan, bos Markobar itu meyakini dirinya masih memiliki kesempatan untuk mengikuti kontestasi pesta demokrasi lima tahunan melalui PDI-P.

"Saya sudah daftar PDI-P. Saya kan juga tidak pernah sekalipun, di mana pun, pada siapa pun, bilang kalau saya akan maju independen," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/10/2019).

Gibran lalu menjelaskan, saat ini dirinya telah menerima kartu tanda anggota (KTA) dari PDIP. Dengan demikian, dirinya akan tetap maju di Pilkada Solo melalui PDIP.

"Saya itu sudah dapat KTA PDI-P, sudah menjadi kader PDI-P, ya majunya lewat PDI-P," ujar suami Selvi Ananda tersebut.

Gibran mengaku sudah berkonsultasi dengan politikus senior PDI-P di Jakarta terkait keinginannya maju di Pilkada Solo 2020.

"Kemarin saya sudah konsultasi dengan beberapa senior-senior PDI-P di pusat, bahwa aturannya adalah saya masih berkesempatan untuk mendaftar lewat DPD atau DPP," jelas Gibran di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/10/2019).

Setelah berkonsultasi, dirinya pun meyakini masih ada kesempatan untuk mendaftar melalui DPD atau DPP PDI-P.

"Jadi, sudah jelas ya, saya tidak akan maju lewat independen. Saya akan berjuang untuk tetap maju lewat PDIP," tegas Gibran.

Meskipun masih ada kesempatan untuk mendaftar melalui PDIP, Gibran mengatakan tidak ingin terburu-buru.

Gibran menegaskan akan mendaftar untuk maju di Pilkada Solo melalui partai PDI-P.

Namun, menurut suami Selvi Ananda itu, dirinya tidak akan terburu-buru karena waktu pendaftaran masih lama.

"Dalam waktu dekatlah (daftar)," tambahnya.

Putra Sulung Presiden Joko Widodo tersebut mengungkapkan bakal maju di Pilkada Solo dengan mendaftarkan diri melalui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.

Hal itu disampaikan Gibran menanggapi tertutupnya jalannya mencalonkan diri di Pilkada Solo melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo. Seperti diketahui, DPC PDI-P Solo mencalonkan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.

"(Lewat) DPD (Dewan Pimpinan Daerah) atau DPP," ujar Gibran saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Sementara itu, Ketua Tim Seleksi dan Rekrutmen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota DPC PDIP Kota Surakarta Putut Gunawan mengatakan, sistem penjaringan tertutup tidak ada pendaftaran.

Dari hasil penjaringan tertutup tersebut muncul nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada 2020.

"Kenapa lalu Pak Pur yang datang. Itu karena Pak Pur diundang. Karena lolos seleksi tertutup kemudian diundang untuk menerima formulir penugasan," katanya di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/9/2019).

Puthut menjelaskan, mekanisme penjaringan tertutup adalah menjaring aspirasi dari jajaran partai paling bawah, yaitu pengurus di tingkat RW atau anak ranting, ranting dan PAC.

"Di level itu nama Mas Gibran itu tidak muncul. Sama sekali tidak muncul," terang Putut.

Artinya, Purnomo dan Teguh merupakan bakal calon tunggal yang diusulkan DPC PDIP Kota Surakarta untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP maju di Pilkada 2020.

Putut lalu menerangkan, Purnomo dan Teguh telah memenuhi standar kriteria yang ditetapkan oleh partai.

Standar kriteria itu antara lain loyalitas berpartai, visi misi dan ideologi yang sejalan dan memiliki pengalaman untuk menjamin keberlanjutan program-program pembangunan yang sudah ada di Solo.

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani, Rakhmat Nur Hakim, Ambaranie Nadia Kemala Movanita | Editor: Khairina, Diamanty Meiliana, Bayu Galih)