Salin Artikel

3 Anak di Semarang Alami Gangguan Jiwa akibat Kecanduan Game Online

Psikiater RSJD Amino Gondohutomo, Hesti Anggriani, mengungkapkan, anak-anak yang harus menjalani terapi itu rata-rata berusia sembilan tahun.

"Dua pasien benar-benar murni adiksi atau kecanduan game. Satunya lagi didiagnosis gangguan jiwa karena main game terus," ujar Hesti saat dikonfirmasi, Sabtu (19/10/2019).

Hesti menuturkan ciri-ciri pasien yang mengalami kecanduan game antara lain anak tersebut sangat sulit dikendalikan.

"Anaknya tidak mau sekolah, harus dipaksa. Inginnya main game terus. Orangtua jadi kewalahan," kata Hesti.

RSJD Amino Gondohutomo sebenarnya menerima cukup banyak pasien karena masalah gangguan kejiwaan akibat kecanduan gawai.

Namun, dari beberapa pasien itu hanya tiga orang yang didiagnosis mengalami adiksi berat.

"Kalau yang overlap dengan diagnosis lain banyak. Tapi yang kasus adiksi berat tidak terlalu banyak," katanya.

Hesti menjelaskan, seorang anak bisa disebut mengalami game addiction jika menghabiskan waktu selama 8 jam sehari untuk bermain gawai.

"Kalau adiksi game, dia menggunakan waktu sehari di atas 8 jam sehari. Setiap hari terus mengulang rutinitas itu, bukan sekadar untuk refreshing atau rekreasi," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/19/13403171/3-anak-di-semarang-alami-gangguan-jiwa-akibat-kecanduan-game-online

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke