Salin Artikel

4 Tahun Meneliti Ciplukan, 2 Peneliti ITB dan Unjani Hasilkan Obat Peredam Gejala Lupus

Salah satu peneliti, Prof Afifah Sutjiatmo mengatakan, peneltian cecendet dilakukan selama empat tahun.

“Penelitiannya cukup lama, sekitar empat tahun,” ujar Elin di sela-sela seminar nasional Farmasi Unjani ke-4 di Bandung, Jumat (18/10/2019).

Cecendet atau ciplukan (physalis angulata) banyak ditemukan di Indonesia. Di setiap daerah, cecendet memiliki nama berbeda.

Ada yang menyebutnya cecenet atau cecendet, nyurnyuran, kopok-kopokan, leletopan, dedes dan lainnya. Cecendet selama ini digunakan untuk diabetes dan anti radang.

Selama penelitian, Elin dan peneliti lainnya Prof Elin Yulinah, tidak menemukan banyak kendala. Sebab bahan bakunya mudah, tapi harus berstandar agar hasilnya sama. Begitupun dengan dosis, harus tepat. 

Dari hasil penelitian, cecendet bisa digunakan sebagai alternatif terapi lupus yang aman.

Produk berjenis jamu ini bisa meredakan nyeri, memelihara, dan meredam gejala lupus.

“(Obat ini) tidak bisa menyembuhkan 100 persen, karena lupus itu penyakit autoimun. Obat ini dikonsumsi setiap hari bersamaan dengan obat standar dokter,” ucap dia.

Tahun lalu, sambung Elin, obat herbal itu diproduksi secara massal oleh Kimia Farma. Produk itu diberi nama Lesikaf.

“Penelitian ini juga melibatkan SDF (Syamsi Duha Foundation) yang bergerak di bidang lupus,” ujar Elin.

Penelitian herbal

Cecendet, merupakan satu tanaman Indonesia yang berhasil diteliti.

Saat ini, dari 30.000 spesies tanaman herbal, baru 1.000 yang bisa dimanfaatkan.

“Baru 5 persen yang dimanfaatkan, sedikit sekali. Itu artinya, potensinya masih sangat besar,” ungkap Direktur Registrasi Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Maya Agustina Andarini.

Lupus

Lupus atau penyakit seribu wajah adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ.

Sistem imun orang dengan penyakit lupus tidak bisa membedakan “penyerbu” asing dari luar dan jaringan sehat.

Akibatnya, antibodi yang seharusnya diciptakan untuk melawan kuman penyebab penyakit malah menyerang dan menghancurkan jaringan sehat di tubuh.

Kondisi ini menyebabkan peradangan, rasa sakit, dan kerusakan di berbagai bagian tubuh seperti persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, paru-paru, dan lainnya.

Sejumlah pesohor divonis lupus. Mereka di antaranya Selena Gomez, Seal, dan Toni Braxton.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/18/11140541/4-tahun-meneliti-ciplukan-2-peneliti-itb-dan-unjani-hasilkan-obat-peredam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke