Salin Artikel

Korban Keracunan Makanan Pesta Pernikahan Bertambah Menjadi 194 Orang

"Hingga saat ini, warga yang mengalami keracunan terus bertambah sebanyak 194 orang," ungkap Bupati TTS Epy Tahun kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Angka itu lanjut Epy, terus bertambah dibandingkan dengan sebelumnya yang berjumlah 183 orang.

Epy merinci, dari 194 orang yang keracunan, 53 orang dari Desa Panite, 98 orang dari Desa Sei, 35 orang dari Desa Kualin dan 11 orang dari Desa Kie.

Menurut Epy, yang menjalani rawat inap sebanyak 26 orang dan rawat jalan sebanyak 168 orang.

Hingga saat ini kata Epy, pihaknya terus mendata jumlah warga yang menderita keracunan makanan.

Jadi KLB

Pemerintah Kabupaten TTS, juga telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB), menyusul kejadian itu.

Status itu lanjut Epy, ditetapkan setelah pihaknya mengumpulkan sejumlah data dan hasil analisis epidemiologi.

Selain itu kata Epy, pihaknya mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 2 Tahun 2013, tentang kejadian luar biasa keracunan pangan.

"Hingga saat ini, masyarakat masih dirawat di sejumlah Puskesmas. Kita juga masih menunggu data terbaru terkait penambahan korban," kata Epy.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 183 warga dari enam desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), keracunan makanan hidangan pesta pernikahan.


Keracunan makanan di pesta pernikahan

Bupati TTS Epy Tahun kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019) malam, mengatakan, warga mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan pada pesta pernikahan Keluarga Boimau di Desa Pana, Kecamatan Kolbano.

Ratusan warga yang mengalami keracunan itu, lanjut Epy, berasal dari Desa Oebelo, Sei, Bena, Pana, Oni dan Kualin.

Menurut Epy, ratusan warga itu sebagian menjalani perawatan medis di Puskesmas Panite di Kecamatan Amanuban Selatan, Puskesmas Sei di Kecamatan Kolbano dan Puskesmas Kualin di Kecamatan Kualin.

Perstiwa itu, kata Epy, terjadi pada Senin (14/10/2019) kemarin.

Hidangan dalam pesta yang disantap warga, di antaranya nasi putih, sup babi, sup sapi, sup ayam, babi kecap, rendang sapi, sate sapi, daging babi goreng tepung. 

Kemudian sambal goreng tempe, mie goreng kuning, sayur tumis daun pepaya, sambal tomat, kerupuk, air mineral dan air masak sendiri.

"Ratusan warga itu mengalami pusing, mual, muntah, sakit perut dan demam, serta sesak napas. Mereka masih menjalani perawatan medis," ujar Epy.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/17/06274741/korban-keracunan-makanan-pesta-pernikahan-bertambah-menjadi-194-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke