Salin Artikel

4 Fakta Kecelakaan Rombongan Pengantin, 2 Tewas, 17 Luka-luka hingga 1 Korban Dirujuk ke Banda Aceh

KOMPAS.com - Kecelakaan mobil rombongan pengantin terjadi di jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh, tepatnya Desa Beurandang, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, 2 orang penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian dan 17 orang mengalami luka-luka.

Dua korban yaitu Tgk Amri (48) dan Hasniah (45) keduanya warga Kota Langsa.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Kasat Lantas Polres Lhokseumawe AKPWidya Rahmad Jayadi mengatakan, kecelakaan berawal saat mobil penumpang dengan nomor polisi BL 7518 UL, yang dikemudikan Musliadi (40) asal Kota Langsa, melaju dari arah Medan menuju Banda Aceh dengan kecepatan tinggi.

Setiba di lokasi kejadian, satu truk tronton sedang parkir dengan nomor polisi BL 8894 AG.

Truk yang dikendarai Junaidi asal Sukadamai, Kota Medan itu sedang parkir di pinggir jalan.

“Tampaknya sopirnya tidak melihat truk parkir. Tak bisa menghindari tabrakan. Jadi truk parkir itu ditabrak dari belakang oleh mobil penumpang itu,” katanya.

Widya mengatakan, akibat kejadian tersebut dua orang meninggal dunia ditempat dan Sebanyak 17 penumpang lainnya termasuk anak-anak dilarikan ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Kabupaten Aceh Utara untuk mendapat perawatan medis.

Dua korban tewas yaitu Tgk Amri (48) dan Hasniah (45) keduanya warga Kota Langsa.

Mereka yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia yaitu M Wali (19), Helmiah (50), Jamaliah (48), Erna Wisma (50), Ainol Fitri (32), Syarifuddin (42), Sabaniah (30), Afan (55), Hindon (65), Fatimah (38), Tgk Razali (34), Saiful (38), Rohani (35), M Kaifan (5), dan Safa Amira (2). Seluruh korban warga Kota Langsa.

“Saat ini barang bukti mobil dan truk itu sudah kita bawa ke unit kecelakaan lalu lintas Polres Lhokseumawe. Penyelidikan masih terus dilakukan, terpenting korban dulu kita bereskan perawatan medisnya. Sedangkan yang meninggal dunia kita serahkan ke keluarga untuk pemakaman,” jelasnya.

Tujuh belas korban tabrakan maut di jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Cut Meutia.

Dari tujuh belas korban luka, satu dirujuk ke Rumah Sakit Abidin di Banda Aceh, Minggu siang lantaran kondisi luka yang dialami cukup serius.

Sementara empat korban lainnya diperbolehkan pulang dan mendapatkan rawat jalan.

Kepala Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat RSUCM Aceh Utara Saiful mengatakan, awalnya 17 korban tabrakan maut di jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh itu dirawat intensif di rumah sakit tersebut.

“Setelah diperiksa oleh tim dokter kami, sebagian diizinkan pulang dan rawat jalan. Satu terpaksa dirujuk ke Banda Aceh, karena patah tulang dan kondisinya parah harus dirawat lebih lengkap,” kata Saiful saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Masih dikatakan Syaiful, sedangkan 12 orang lainnya masih menjalani perawatan di kamar bedah RSUCM Aceh Utara.

“Total yang dirawat 12 orang di sini. Dua lainnya yang meninggal dunia sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Sejauh ini, 12 orang itu kondisinya sudah stabil,” jelasnya.

Sumber: KOMPAS.com (Masriadi)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/14/10455491/4-fakta-kecelakaan-rombongan-pengantin-2-tewas-17-luka-luka-hingga-1-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke