Salin Artikel

Peristiwa Paus Terdampar dalam Jumlah Banyak Sering Terjadi di Sabu Raijua

KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengatakan, kejadian matinya mamalia paus dalam jumlah banyak di wilayahnya bukanlah peristiwa baru.

"Ini kali yang kedua, paus mati dalam jumlah yang banyak di Perairan Sabu Raijua," ungkap Nikodemus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (12/10/2019) pagi.

Menurut Nikodemus, pada Senin (1/10/2012) sebanyak 46 paus pilot terdampar di Desa Deme, Kecamatan Liae, Kabupaten Sabu Raijua. Saat itu 44 ekor paus mati, hanya dua yang selamat.

Kemudian, pada Kamis (10/10/2019) sebanyak 17 paus ditemukan terdampar di Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat.

Tujuh ekor mati dan dikubur di dekat pantai, sedangkan 10 lainnya hidup dan berhasil didorong ke tengah laut.

Bukan hanya itu, pada 4 Jui 2018 seekor paus sperma dengan panjang 9,8 meter ditemukan mati terdampar di pantai Desa Halapaji, Kecamatan Liae, Kabupaten Sabu Raijua, yang kemudian dikuburkan dekat pantai.

"Penguburan paus ini pun dilakukan dengan ritual adat," ujar Nikodemus.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji mengatakan, terdamparnya paus di pesisir Pulau Sabu muncul setiap dua tahun.

"Kalau kami amati terdamparnya paus secara periodik, range waktunya dua tahun," ungkap Ikram.

Menurut Ikram, paus tersebut terdampar secara bergerombol karena sifatnya yang mengikuti kelompoknya.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/12/17050911/peristiwa-paus-terdampar-dalam-jumlah-banyak-sering-terjadi-di-sabu-raijua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke