Salin Artikel

Kabut Asap Pekat di Pekanbaru Kembali Terjadi, Anak Sekolah Dipulangkan

Akibat kabut asap pekat ini, sekolah di Yayasan As Sofha Jalan Tuanku Tambusai, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, memulangkan siswanya.

Ketua Yayasan As Shofa Syafwi Khalil saat dikonfirmasi mengatakan, seluruh siswa dipulangkan sejak tadi pagi karena kabut asap.

"Anak-anak jam 6 pagi sudah datang ke sekolah. Karena kabut asap sangat pekat, jam 7 pagi kita pulangkan lagi. Semua anak kita pulangkan, mulai dari TK, SD, SMP dan SMA," kata Syafwi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.

Dia menjelaskan, seluruh siswa dan guru sudah datang ke sekolah untuk melakukan aktivitas belajar mengajar.

Namun, kabut asap sangat pekat dengan jarak pandang di sekolah hanya sekitar 300 meter.

"Saya kumpulkan semua pimpinan sekolah dan orangtua siswa untuk memutuskan pemulangan siswa. Kita khawatir anak terdampak asap, karena asap tadi pagi luar biasa pekatnya," sebut Syafwi.

Akan tetapi, sambung dia, besok pagi, Jumat (11/10/2019), anak-anak kembali masuk sekolah jika kabut asap sudah tidak ada.

Harusnya Polda Riau berkeliling...

Syafwi mengatakan, pada saat kabut asap pekat bulan September 2019 lalu, seluruh sekolah di Yayasan As Shofa diliburkan selama dua pekan.

Selama diliburkan, anak-anak tetap diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Tapi, menurutnya hal itu tidak maksimal.

"Cuma kita punya saran kepada Pemerintah Provinsi Riau. Karena (kebakaran) hampir terjadi setiap tahun, harusnya pihak gubernur memerintahkan Polda Riau untuk berkeliling dengan mobil dinasnya berteriak jangan bakar lahan," saran Safwi.

"Kan mobil dinas polisi ada microponnya, jadi kalau itu dilakukan di wilayah yang rawan terbakar, orang akan jadi takut membakar. Saya kira dengan cara penyampaian secara langsung ke masyarakat itu lebih efektif."

Data BMKG

Sementara itu, kabut asap pagi ini akibat kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di wilayah Provinsi Riau.

Beberapa wilayah yang terbakar, yakni di Kota Dumai, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Rohil. Kebakaran lahan gambut ini, terus mengeluarkan asap.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Kamis pagi pukul 07.00 WIB, terdeteksi 18 titik panas atau hotspot di Riau.

Titik panas terdapat 7 titik di Inhil, 9 titik di Inhu, 1 titik di Kampar dan 1 titik di Pelalawan.

Terkait kabut asap yang muncul tadi pagi menjelang siang, BMKG Stasiun Pekanbaru menyebut bahwa ada campuran dengan embun (haze) pagi.

Hal ini disampaikan Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Gita Dewi Siregar dalam keterangan tertulis pada wartawan, Kamis.

"Untuk pagi ini terpantau bahwa asap bercampur dengan kabut di udara,  terlihat dari kelembaban yang cukup tinggi," kata Gita. 

Namun nilai PM10 masih positif. Di tambah terpantau adanya titik panas di wilayah Riau yang berjumlah 18 titik panas." 

https://regional.kompas.com/read/2019/10/10/12225621/kabut-asap-pekat-di-pekanbaru-kembali-terjadi-anak-sekolah-dipulangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke