Salin Artikel

Sebanyak 213 Warga Asal Sumbar Memilih Tetap Bertahan di Wamena

Hal itu dikarenakan warga tersebut masih memiliki aset seperti rumah dan toko yang tidak terimbas kerusuhan pada 23 September 2019 lalu.

"Ada 213 warga asal Sumbar yang memilih bertahan. Mereka tidak ikut eksodus ke kampung halamannya," kata Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua Zulhendri Sikumbang yang dihubungi Kompas.com, Selasa (8/10/2019).

Zul menyebutkan mereka yang bertahan adalah warga tidak terimbas langsung dari dampak kerusuhan pada 23 September 2019 lalu.

Mayoritas warga tersebut masih memiliki aset seperti rumah dan toko yang dikelola.

"Mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing di Wamena," jelasnya.

Selain itu, kondisi Wamena hari ini sudah berangsur membaik setelah adanya jaminan keamanan dari petugas.

"Kondisi Wamena sudah berangsur membaik. Aktifitas warga sudah mulai seperti biasanya," kata Zul.

Zul mengakui bahwa warga asal Sumbar di Wamena sempat mengalami trauma mendalam akibat kerusuhan itu.

Hal itu dikarenakan korban kerusuhan itu ada yang berasal dari warga asal Sumbar sebanyak 10 orang.

"Kondisi itu membuat mereka trauma dan memilih mengungsi terlebih dahulu. Mereka yang memilih tetap sudah kembali pulang," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/08/18034841/sebanyak-213-warga-asal-sumbar-memilih-tetap-bertahan-di-wamena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke