Salin Artikel

Hujan Lebat Iringi Pemakaman Balita Korban Penikaman oleh Paman Sendiri

BATAM, KOMPAS.com - Hujan lebat iringi pemakaman anak balita putri tunggal Siswanto yang menjadi korban penikaman oleh paman sendiri. SH, anak balita berusia 2,5 tahun, mengembuskan napas terakhir setelah sehari menjalani perawatan intensif.

Mendiang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sambau, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (6/10/2019) petang.

Dalam prosesi pemakaman, terlihat kedua orangtua SH, Siswanto dan Meliati, tidak dapat menahan kesedihan ketika mengantarkan SH ke tempat peristirahatan terakhir.

Kedua anak pertama mereka yang kembar, Renald (7) dan Renold (7), pun tidak dapat menahan tangis ketika melihat tanah mulai menutupi peti adik perempuan mereka.

"Semua pasti akan berpulang, semoga nanti kita kembali dipertemukan di alam lain," kata pendeta yang mendoakan SH.

Tidak saja sejumlah kerabat terlihat sedih, bahkan sejumlah warga yang turut mengantar ke tempat peristirahatan terakhir juga terlihat sedih.

Sebelumnya, SH ditusuk Dodi Pace Simamora (27) yang tidak lain adalah paman sendiri, Jumat (4/10/2019).

SH kemudian dilarikan ke RS Soedarsono Darmosoewito dan kembali dirujuk ke RS Budi Kemuliaan untuk mendapati penanganan medis yang intensif.

Namun, Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 11.30 WIB, nyawa SH tidak dapat diselamatkan.

Tiga tusukan di bagian dada kiri dan rusuk kiri tersebut merusak organ vital sehingga korban kehilangan banyak darah dan nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Dodi hingga saat ini juga sedang menjalani perawatan di RS Soedarsono Darmosoewito.

Ia berusaha bunuh diri seusai menikam keponakannya.

“Dodi itu sudah lama depresi, tetapi mulai meracau baru-baru ini,” kata Albert, salah satu warga yang turut mengantarkan SH ke peristirahatan terakhir.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/07/11254941/hujan-lebat-iringi-pemakaman-balita-korban-penikaman-oleh-paman-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke