Salin Artikel

Hari Batik, Pelajar Disabilitas di Pangkal Pinang Diajari Membatik

Kegiatan yang mengusung tema perempuan ikut melestarikan warisan budaya membatik itu juga melibatkan para pelajar disabilitas.  

Wali Kota Pangkal Pinang Maulan Aklil mengatakan, Hari Batik Nasional adalah momen yang tepat untuk mempromosikan batik di Pangkal Pinang.

Momen ini juga digunakan untuk mengajak semua lapisan masyarakat, termasuk warga disabilitas untuk bersama membangun kota.

“Seni membatik adalah warisan budaya yang sudah diakui dunia. Butuh kesabaran dan ketelitian," kata Maulan di Wilhelimna Park, Rabu.

Wali kota secara simbolis membuka acara dengan ditandai mencanting batik yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pangkal Pinang Monica Haprinda Ketua DPC Perwira Hj Apong Komariah dan Ketua Panitia Yundarti.

Motif batik yang dikembangkan pun mengandung unsur budaya lokal, misalnya motif burung hong kemala, naga melingkar, pohon bambu, pucuk rebung, hingga jalinan akar.

Ketua DPC Perwira Hj Apong Komariah mengatakan, edukasi membatik kepada masyarakat diharapkan bisa memunculkan perajin batik andal dari Kota Pangkal Pinang.

“Kegiatan ini untuk memberikan edukasi membatik kepada masyarakat. Penggunaan batik juga sudah diakui pemerintah bahkan dunia," ujar Maulan.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/03/13115901/hari-batik-pelajar-disabilitas-di-pangkal-pinang-diajari-membatik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke