Salin Artikel

Harta Bendanya Hangus Terbakar, Pengungsi Wamena Sangat Butuh Bantuan Pakaian

Hingga kini para korban yang masih mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang ada di Wamena, banyak yang membutuhkan pakaian.

"Banyak dari mereka yang harta bendanya hilang semua dan hanya punya pakaian yang ada di badan saat ini, mereka tidak ganti-ganti baju," kata Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto, saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (28/9/2019).

Candra pun meminta informasi ini disebarkan seluas-luasnya agar banyak pihak yang tergerak untuk membantu para korban yang kini tengah mengungsi.

Selain pakaian, ia mengaku ada masalah dalam hal distribusi bantuan bahan pokok yang saat ini terfokus di satu titik.

Menurut dia, bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua hanya tersalur ke posko pengungsian Gedung Okumarek yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.

"Bantuan dari provinsi hanya sampai ke Okumarek tidak sampai ke Kodim sehingga kita hanya mengandalkan logistik yang ada. Pengungsi tidak mau ke Okumarek, mereka maunya di Kodim sementara dapur lapangannya Pemda ada di sana," tuturnya.

"Yang paling dibutuhkan pengungsi saat ini kebutuhan pokok, susu Balita, Pampers, pembalut, pakaian," sambung Candra.

Ia mengakui saat ini sudah ada beberapa relawan yang mulai memberikan bantuan.

Namun, jumlah pengungsi terus berubah karena selain ada pengungsi Wamena yang sudah terbang ke Jayapura, tetapi ada juga pengungsi yang masuk dari beberapa kabupaten di sekitar Jayawijaya.

"Di tempat kita sudah 3.200 pengungsi, bertambah lagi, keseluruhan sekitar 5.500 orang. Jadi jumlah tetap karena ada yang turun ke Jayapura dan ada yang datang ke Wamena. Pengungsi berdatangan ke Wamena dari Kabupaten Yalimo, Lanny Jaya dan Tolikara," katanya.

Diberitakan sebelumnya, dampak kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, masih terus berkembang.

Selain dari sisi korban jiwa, kerugian secara materil juga masih bertambah.

"224 mobil roda 6 dan 4 hangus, 150 motor, 465 ruko hangus, dan 165 rumah dibakar," jata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal .

Sementara korban luka-luka mencapai 76 orang.

Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Sementara Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar atau hoaks.

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/28/19570431/harta-bendanya-hangus-terbakar-pengungsi-wamena-sangat-butuh-bantuan-pakaian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke