Demo yang dilakukan mahasiswa ini masih dalam agenda yang sama, yaitu menuntut pembatalan sejumlah revisi undang-undang (RUU) yang dianggap bermasalah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram, Widodo Dwi Putro ikut menyuarakan aspirasinya.
Dalam orasinya, Widodo menyebut bahwa DPR harus keluar menemui dan mendengarkan aspirasi massa.
"DPR adalah rumah rakyat, jadi jangan halangi rakyat masuk gedung rakyat," ungkap Widodo.
Adapun jumlah personel kepolisian yang diterjunkan untuk mengamankan demo hari ini sebanyak 1.000 personil.
"Untuk pengamanan, kami terjunkan 1.000 personel," ujar Kepala Bagian Operasional Polres Mataram Kompol Taufik.
https://regional.kompas.com/read/2019/09/26/11161331/demo-mahasiswa-kepung-gedung-dprd-ntb-dosen-ikut-berorasi