Salin Artikel

Evakuasi Korban Pesawat Twin Otter di Papua Terhambat, Operasi SAR Diperpanjang

Sebelumnya, pada Selasa (24/9/2019), tim SAR belum berhasil mengevakuasi korban di dalam pesawat.

Tim belum bisa mencapai titik temuan serpihan pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri tersebut.

Hal itu disebabkan awan tebal ditambah kecepatan angin hingga 30 knot.

Kondisi cuaca tersebut membuat helikopter yang digunakan tim SAR kesulitan melakukan pendaratan.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Budi Purnomo mengatakan, operasi SAR seharusnya telah berakhir pada hari ini, yang merupakan hari ketujuh.

Adapun, operasi SAR dimulai sejak Rabu (18/9/2019).

Namun, karena adanya titik terang dicapai, sehingga operasi dilanjutkan hingga Jumat mendatang.

"Operasi SAR kita tambah tiga hari lagi ke depan, karena sudah ada titik terang," kata Budi.

Fokus utama yang dilakukan saat ini yaitu mengevakuasi korban, menemukan flight data recorder (FDR), dan cockpit voice recorder (CVR).  

"Kita juga bersama-sama KNKT, berusaha menemukan kotak rekaman tersebut untuk penyelidikan penyebab insiden," ujar Budi.

Operasi SAR akan kembali dilanjutkan pada Rabu (25/9/2019).

Basarnas mendatangkan dua pendaki dari Vertical Rescue Indonesia (VRI). Keduanya akan tiba Rabu besok, di Timika.

Kedua pendaki ini merupakan spesialis pendaki tebing terjal.

"Nanti kita lihat apakah memungkinkan helikopter mendarat atau menurunkan pendaki di area dinding tegak," kata Budi.

Sebelumnya, pesawat perintis jenis Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, hilang kontak, Rabu (18/9/2019).

Pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri itu bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika, pada pukul 10.31 WIT.

Seharusnya, pesawat sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak, pada pukul 11.09 WIT.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/24/15515161/evakuasi-korban-pesawat-twin-otter-di-papua-terhambat-operasi-sar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke