Salin Artikel

Persaingan Ketat, MWA ITB Kesulitan Tetapkan 10 Nama Bakal Calon Rektor

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Majelis Wali Amanat (MWA) ITB segera memilih 10 bakal calon Rektor ITB dari 30 nomine yang telah melakukan paparannya pada tanggal 20-21 September 2019 lalu. Tim Majelis Wali Amanat ITB kesulitan menetapkan 10 nama itu.

Sebelumnya, ke 30 nomine telah mengikuti proses pemilihan dengan cara memberikan paparan dan tanya jawab untuk ITB lima tahun ke depan di hadapan 14 panel ahli dari berbagai elemen stakeholders, Majelis Wali Amanat, dan beberapa anggota senat akademik, di Gedung CRCS ITB, Jalan Ganesa No. 10 Bandung,

Paparan dibagi menjadi dua, yakni 15 nomine di hari pertama dan 15 nomine di hari kedua.

Ketua MWA ITB Yani Panigoro mengatakan, presentasi telah berjalan dengan lancar sesuai rencana dan semua nomine memberikan yang terbaik untuk ITB.

Menurutnya, para nomine memiliki kekuatan khusus di bidang tertentu dan berharap semua ini menjadi bagian yang penting untuk ITB pada periode 2020-2025 nanti. 

"Konten yang dipresentasikan itu semua untuk menuju ITB yang lebih baik, bagaimana ITB menghadapi masa depan," ujar Yani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/9/2019).

Ia meyakini, gagasan untuk ITB yang dipaparkan para nomine, bisa dikolaborasikan oleh rektor terpilih nanti, sehingga ITB akan semakin lebih baik lagi.

Selanjutnya, TIM MWA ITB akan melakukan rapat untuk menyaring ke 30 nomine menjadi 10 bakal calon rektor ITB.

"Kita akan melakukan rapat dengan tim panel ahli untuk memutuskan 10 bakal calon Rektor ITB, setelah dilakukan assessment yang lain sebagai bagian dari penilaian," kata Yani.

"Kurang lebih pada 10 Oktober 2019 kita akan umumkan 10 nama bakal calon Rektor ITB," tambahnya.

Yani mengakui, bahwa penetapan 10 nama bakal calon rektor ITB nanti cukup sulit, mengingat tiap nomine memiliki keunikan dan gagasan yang sangat bagus untuk ITB.

"Kita akan memilih yang terbaik, di antara yang terbaik. Sulit sih, tapi saya yakin semua akan menerima, karena ini proses berlangsung terbuka, transparan, dan tidak menutup-nutupi apapun. Masukan-masukan dari umum pun kita terima, dari e mail ataupun media sosial, dan dari lembaga negara juga kita terima masukannya," ujarnya.

Kemudian dari 10 bakal calon tersebut akan disaring kembali menjadi 3 nama sebagai calon Rektor ITB 2020-2025 oleh Senat Akademik.

Yani melanjutkan, setelah ditetapkan 10 bakal calon, maka masing-masing dari bakal calon tersebut akan menyampaikan paparan di depan Senat Akademik. 

Yani berharap, rektor terpilih harus mampu mencerminkan kolaborasi dari kebinekaan yang terdapat di Kampus ITB, sebagaimana motto ITB yaitu 'In Harmonia Progressio'.

"Rektor terpilih nanti bisa menjadi pemimpin 'orkestra' ITB. Kampus ini mahasiswa dan dosennya dari Aceh sampai Papua, kemudian ITB juga memiliki 4 klaster pendidikan yaitu sains dan teknologi, teknik, seni, dan bisnis manajemen, yang semuanya harus bisa dikolaborasikan," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/24/07054501/persaingan-ketat-mwa-itb-kesulitan-tetapkan-10-nama-bakal-calon-rektor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke