Salin Artikel

Cerita di Balik Viralnya Surat Izin Tak Masuk Sekolah untuk Nonton Karnaval

Tidak seperti surat izin sekolah pada umumnya, alasan sang siswa tidak masuk sekolah karena ingin menonton karnaval Pawai Budaya 2010 yang digelar oleh Pemkab Jombang.

Surat tersebut juga ditulis dalam Bahasa Jawa.

Dalam surat tertulis, "Tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan 'Nangis Berok-berok Jalok Nontok Karnafal' (Menangis sambil berteriak keras minta nonton karnaval)".

Wali murid yang menulis surat juga mengkritik penyelenggara yang menggelar karnaval bersamaan dengan jam anak sekolah.

"Piye Bu Mundjidah (Bupati Jombang) iki? Ngadakno karnafal kok bareng arek sekolah, wayahe lak yo mari dhuhur koyok biasae, ngeten niki sing salah sopo?"

(Bagaimana Bu Mundjidah (Bupati Jombang) ini? Mengadakan karnaval kok bersamaan dengan jam anak sekolah, mestinya kan habis dhuhur seperti biasanya, kalau seperti ini siapa yang salah?)"

Hari itu, anak perempuannnya yang duduk di kelas 3 MISS Bandung II Desa Bandung menolak berangkat sekolah karena ingin menonton karnaval.

"Pada tanggal 21 September itu, setelah anaknya sarapan mau saya mandikan, gak mau, berontak terus minta nonton karnaval. Terus berontak, saya beri nasehat, sekolah lebih penting dari karnaval. Tapi anaknya terus berontak minta nonton karnaval," tutur Subeki.

Karena sang anak tidak bisa dibujuk, Subeki pun mengalah dan menulis surat izin kepada wali kelas 3 MISS Bandung II, tempat anaknya bersekolah.

Subeki menegaskan surat tersebut ia tulis bukan untuk mencari sensasi. Ia hanya ingin pihak sekolah tahu bahwa anaknya yang memaksa untuk menonton karnaval.

"Saya menulis surat itu berdasarkan fakta yang dari saya sendiri, bukan orang lain. Jadi kalau saya nulis surat itu memang saya kasih penjelasannya, saya tulis anaknya itu memang nangis minta nonton karnaval," katanya.

 

Tidak diduga, surat tersebut tersebar keluar dan menjadi viral.

"Iya, itu memang benar di sekolah kami, sekolah yang putri," kata Khoirul Muanam, Senin (23/9/2019).

Menurutnya pada hari Sabtu (21/9/2019), ada sejumlah murid yang tidak masuk sekolah. Namun dia tidak bisa memastikan alasan para murid tidak berangkat ke sekolah.

Muanam juga mengatakan bahwa sekolah tetap masuk seperti biasa walaupun Pemkab Kota Jombang menggelar Pawai Budaya 2019 yang dipusatkan di kawasa kota.

Acara tersebut digelar mulai pukul 08.00 WIB, padahal penyelenggaraan di tahun sebelumnya di gelar siang hari.

"Hari Sabtu lalu tidak libur, sekolah tetap masuk," kata Muanam.

 

SUMBER: KOMPAS.com (Moh. Syafií)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/24/06160051/cerita-di-balik-viralnya-surat-izin-tak-masuk-sekolah-untuk-nonton-karnaval-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke