Salin Artikel

Fakta Lengkap Demo Tolak Revisi UU KPK dan KUHP di Bandung Ricuh

KOMPAS.com - Aksi demo tolak Revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan KUHPdi Bandung berakhir ricuh, Senin (23/9/2019).

Akibatnya, sejumlah mahasiswa dan anggota kepolisian mengalami luka-luka. Seperti diketahui, menjelang malam, para mahasiswa masih berkumpul di depan Gedung DPRD Jabar sambil berorasi dan bernyanyi.

Lalu, tiba-tiba mahasiswa dan aparat kepolisian terlibat bentrokan. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi kemudian terjadi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Mahasiswa kepung Gedung DPRD Tolak RUU KPK dan KUHP

Massa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung menggelar aksi di kantor DPRD Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9/2019). Sebelumnya, para mahasiwa berkumpul di Monumen Perjuangan.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan KUHP.

Para mahasiswa lalu melakukan aksi bakar ban di depan Gedung DPRD sambil melakukan orasi.

"Kita menolak RUU KPK, RUU KUHP, itu menjadi tujuan besar kita. Aspirasi masyarakat sudah lama terbungkam karena tidak didengar DPR," kata Limas Kiswandi, perwakilan massa Presiden Mahasiswa Universitas Pasundan.

2. Diwarnai aksi bakar ban dan lempar batu

Suasana semakin memanas saat mahasiswa meminta untuk bertemu dengan anggota DPRD Jabar.

Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian tepat di pintu masuk Gedung DPRD Jabar.

Para mahasiswa yang merangsek masuk mendapat hadangan dari petugas. Insiden itu juga diwarnai pelemparan dari mulai botol air kemasan, sepatu, hingga batu.

Ratusan aparat keamanan masih bersiaga di Gedung DPRD Jabar. Sebuah mobil water canon pun disiapkan di pintu masuk.

Perwakilan mahasiswa bersama polisi berupaya menenangkan massa lewat pengeras suara.

3. Selepas maghrib, mahasiswa bentrok dengan polisi

Bentrokan kembali terjadi usai maghrib. Saat itu, para mahasiswa yang masih berkumpul di depan Gedung DPRD Jabar sambil berorasi dan bernyanyi, terlibat bentrok dengan polisi.

Tak jelas apa pemicu kericuhan tersebut, namun para mahasiswa dan polisi terlibat saling dorong kemudian terjadi saling lempar batu.

Akibatnya, sejumlah petugas kepolisian dan beberapa mahasiswa. Bahkan, terlihat seorang mahasiswa dari pers mahasiswa seketika pingsan lantaran terkena lemparan batu.

Untuk membubarkan massa, para polisi lalu menurunkan mobil water canon dan menembakkan gas air mata.

4. Polisi gelar patroli pasca-bentrokan

Pasca-bentrokan, sekitar pukul 18.30, para mahasiswa mulai berhamburan meninggalkan Gedung DPRD Jabar.

Dari pantauan di lapangan, Senin malam suasana di lokasi bentrokan berangsur-angsur kondusif.

Seperti diketahui, ribuan mahasiswa datang secara bergelombang sejak pukul 14.00 WIB ke gedung DPRD Jabar.

Para mahasiswa lalu melakukan aksi bakar ban di depan Gedung DPRD sambil melakukan orasi.

"Kita menolak RUU KPK, RUU KUHP. Itu menjadi tujuan besar kita. Aspirasi masyarakat sudah lama terbungkam karena tidak didengar DPR," kata Limas Kiswandi, perwakilan massa Presiden Mahasiswa Universitas Pasundan.

Sumber: KOMPAS.com (Dendi Ramdhani)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/23/20240071/fakta-lengkap-demo-tolak-revisi-uu-kpk-dan-kuhp-di-bandung-ricuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke