Salin Artikel

Akhir Perjalanan Irwan, Bandar Narkoba yang Tewas Tertembak di Kepala Saat Dikejar Petugas

KOMPAS.com - Irwan alias Wawan Bin Daeng Tutu, bandar narkoba di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), tewas setelah tertembak di bagian kepala oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim, Jumat (20/9/2019).

Sebelum ditangkap, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan pelaku di sepanjang Jalan M Yamin menuju simpang empat Sempaja.

Irwan tewas diduga hendak merebut senjata api milik Bripka Effendy petugas BNN Kaltim, yang saat itu mengendarai sepeda motor mengejar mobil Alya merah dengan nomor polisi KT 1971 RJ yang dikendarai Irwan (sopir), Ike, Mike, dan satu pria yang disebut-sebut pacar Mike yang berhasil kabur.

Saat kejar-kejaran itu, kaca mobil pelaku terbuka. Karena tak mau berhenti, Effendy berusaha melumpuhkan Irwan dengan menembak pahanya. Namun, tembakan malah mengenai kepala Irwan.

Kabid Humas BNN Kaltim Haryoto mengatakan, Irwan adalah pemain baru dalam peredaran narkoba di Kaltim.

Sementara itu, Ike Siringge (23) istri dari bandar narkoba Irwan mengatakan, kalau ia diajak suaminya untuk mengambil paket di JNE menggunakan mobil.

Namun, lanjut Ike, suaminya tak menjelaskan detail isi paket yang dimaksud. Awalnya dia menolak, tapi karena dibujuk akhirnya Ike mau ikut.

Berikut ini akhir perjalan Irwan bandar narkoba yang tewas ditembak di kepala setelah dikejar petugas:

Kronologi pengejaran

Kabid Pemberantasan BNN Kaltim AKBP Tampubolon mengatakan, awalnya petugas mendapat informasi akan ada satu unit mobil Ayla merah menjemput barang narkotika di Samarinda, barang haram tersebut akan dibawah ke Sangata, Kabupaten Kutai Timur.

Mendapat informasi itu, BNN Kaltim langsung memasang petugas di sejumlah titik jalur guna memantau gerak pelaku.

Setelah masuk Samarinda, sambungnya, mobil pelaku yang ditumpangi empat orang ini sempat berkeliling sebanyak tiga kali guna mengelabui polisi.

Pelaku sempat beristirahat makan siang di sebuah warung di Samarinda. Setelah itu, mengambil narkotika.

"Kami pantau dan membuntuti mobil itu di seputaran Jalan Juanda. Sempat dihadang tapi mereka berkelit dan melarikan diri," katanya Jumat (20/9/2019).

Panik dibuntuti petugas, pelaku membuang barang bukti jenis sabu berat 1.019 gram dan pil diduga ekstasi 300 butir di bawah jalan layang Juanda Samarinda.

Sempat terjadi kejar-kejaran

Masih dikatakan Tampubolon, Sebelum ditangkap, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara pihaknya dengan bandar narkoba di sepanjang Jalan M Yamin menuju simpang empat Sempaja.

Pelaku yang menggunakan mobil Daihatsu Ayla merah KT 1971 RJ tak bisa dihentikan petugas. Bahkan, pelaku sempat menabrak petugas yang berusaha menghalau.

Hingga tiba di simpang empat Sempaja, mobil yang dikendarai pelaku diserempet hingga masuk parit.

"Lima kali tembakan peringatan tak dihiraukan. Petugas kami terpaksa menyerempet mobil pelaku hingga hilang kendali masuk parit," ungkapnya.

Tewas tertembak di kepala

Irwan tewas setelah tertembak di kepala, setelah sebelumnya sempat terjadi aksi kejar-kejaran dengan petugas.

Kejadian bermula saat petugas bernama Bripka Effendy yang mengendarai sepeda motor mengejar mobil yang dikendarai Irwan.

Saat dipepet, Effendy mengarahkan pistolnya ke Irwan sambil meminta pelaku berhenti. Saat kejar-kejaran itu, kaca mobil pelaku terbuka.

Namun, peringatan yang diberikan tak dihiraukan, Irwan justru mencoba merebut pistol Effendy, tak ayal tarik menarik pun tak terhindarkan.

Karena tak mau berhenti, Effendy berusaha melumpuhkan Irwan dengan menembak pahanya. Namun, tembakan malah mengenai kepala Irwan.

Effendy mengaku hal itu terjadi karena pelaku berupaya merebut pistol miliknya hingga terjadi tarik menarik.

"Setelah kejadian itu mobilnya nyungsep ke parit di simpang empat Sempaja. Kita evakuasi ke rumah sakit tadi malam tapi (Sabtu dini hari) meninggal," ujar Kabid Humas BNN Kaltim Haryoto saat ditemui di kamar jenazah RSUD AW Syaharie, Sabtu (21/9/2019).

Haryoto menjelaskan, pelaku sudah dibuntuti petugas sejak Jumat sore.

Irwan Pemain baru

Masih dikatakan Haryoto, Irwan adalah pemain baru dalam peredaran narkoba di Kaltim.

Pihaknya mengendus informasi ada penjemputan narkoba dari Samarinda menuju Sangatta menggunakan mobil Ayla merah KT 1971 RJ pada Jumat (20/9/2019) sore.

"Setelah kami mengantongi ciri kendaraan kami langsung intai dan buntuti hingga penangkapan," katanya.

Mobil Ayla merah yang dikendarai Irwan nyungsep ke parit setelah aksi kejar-kejaran bersama petugas. Ada empat orang menumpangi mobil itu.

Di antaranya, Irwan (sopir), Ike, Mike dan pria yang disebut-sebut pacar Mike berhasil kabur.

Diajak ambil paket

Ike mengaku saat diajak suaminya megambil pake, sang suami tak menhelaskan apa isi paket tersebut.

"Katanya ambil paketan di JNE. Saya tidak tahu sama sekali apa paketan itu," kata Ike kepada wartawan saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie, Sabtu (21/9/2019).

Ike menceritakan, setelah tiba di Samarinda, Iwan berkeliling tiga kali melintasi beberapa ruas jalan.

Pukul 01.00 Wita, mereka istirahat dan makan siang di salah satu warung makan di Jalan Gatot Subroto.

Usai makan, sambung Ike, suaminya Irwan menerima panggilan telepon yang memberitahu bahwa paket sudah bisa diambil di samping Universitas 17 Agustus 1945 di Jalan Juanda.

Setelah tiba di kampus itu, Irwan mengambil barang tersebut. Hal itu tak diketahui oleh Ike karena dia bersama dua orang lainnya di dalam mobil.

Setelah itu tiba-tiba mobil mereka diikuti seorang petugas yang mengendarai sepeda motor.

"Karena panik saya langsung duduk di sela jok lantai mobil. Saya sempat minta berhenti tapi teman yang ada di samping bilang, jangan lari terus," ujar Ike.

Sebelum jadi bandar narkoba, Irwan berprofesi sebagai penjual ikan dan kelapa

Bahar (43), salah satu keluarga Irwan mengatakan, kalau Irwan sebelumnya berprofesi sebagai penjual ikan di Pasar Teluk Lingga di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.

Selain berdagang ikan, Irwan juga kadang jualan kelapa. Profesi itu dijalani Irwan kurang lebih setahun sejak datang dari Sulawesi Selatan.

Menurut Sahar, Irwan adalah orang pekerja keras dan mudah bergaul. Tetapi, Sahar mengetahui jika Irwan adalah pengguna narkoba.

"Dia (Irwan) pernah cerita sama saya kalau dia pemakai (narkoba)," katanya.

Sahar sempat memperingatkan agar hati-hati menggunakan barang haram tersebut. Sebab, bisa berakibat fatal jika berhadapan dengan penegak hukum.

"Saya peringati. Hati-hati dengan itu (narkoba) bisa ditangkap polisi," ujarnya.

Sumber: KOMPAS.com (Zakarias Demon Daton)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/23/09271991/akhir-perjalanan-irwan-bandar-narkoba-yang-tewas-tertembak-di-kepala-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke