Salin Artikel

Cerita di Balik Perkelahian Zaenal dengan Polisi, Dipukul "Traffic Cone" Sebelum Tewas

Hal tersebut diungkapkan Ikhsan, keponakan Zaenal yang ikut menemani pamannya ke kantor polisi untuk mengambil motor yang habis ditilang.

Ikhsan didampingi Yan Magandar, kuasa hukum, diperiksa oleh Kepala Subdirektorat III Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (20/9/2019).

Dalam penuturannya, Ikhsan mengakui, Zaenal yang lebih dulu memukul petugas polisi.

"Paman saya yang memukul duluan, memukul pakai tangan, minta motor," ungkap Ikhsan, seusai diperiksa penyidik Polda NTB.

Setelah pamannya memukul polisi, Ikhsan mengaku diminta untuk memanggil anggota polisi lainnnya.

"Satu polisi yang nyamperin kami kemudian memanggil polisi yang di ujung. Karena dia lama tidak mendengar, kemudian saya disuruh manggil. Pas balik itu di sanalah saya lihat paman saya itu dipukul pakai kerucut," ungkap Ikhsan.

Ada tiga oknum polisi yang memukuli pamannya.

Menurut pengakuan Ikhsan, saat di atas mobil patroli, pamannya juga dipukul oleh orang yang berbeda.

"Di atas mobil patroli juga dipukul oleh polisi lain, jumlahnya satu orang, waktu itu dipukul mukanya," kata Ikhsan.

Sementara itu, Polda NTB masih melakukan investigasi dan telah memeriksa 14 orang yang diduga melakukan penganiayaan.

“Kami telah memeriksa 14 orang, sampai saat ini belum bisa menentukan tersangka, statusnya masih saksi, karena kami masih mencari bukti-bukti lain,” kata Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Nana Sudjana.

Ia menyebut sudah ada petunjuk untuk menetapkan tersangka.

Namun, Nana menegaskan bahwa perlu memeriksa lebih dalam terkait peran dari terduga pelaku penganiayaan.

“Memang sudah ada arah, beberapa oknum anggota, sudah mengarahkan kepada tersangka, tapi masih memerlukan pemeriksaan terkait dari peran masing-masing tersebut,” kata Nana.

Menanggapi kematian Zaenal, Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Negeri Mataram berharap kasus tersebut dapat diungkap tuntas.

"Kami berharap kasus ini diungkap sejelas-jelasnya, cari siapa pun yang melakukan penganiayaan. Jadi jangan sekadar cari kambing hitamnya saja, tapi kasus ini harus tuntas ke akar-akarnya," ujar Yan, salah satu advokat BKBH Unram saat menemui Keluarga Zaenal, Senin (16/9/2019).

Yan menyebut ada dugaaan penganiayaan dilakukan di dua lokasi, yakni Kantor Satlantas dan di ruang Reskrim.

SUMBER: KOMPAS.com (Idham Khalid)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/21/13030081/cerita-di-balik-perkelahian-zaenal-dengan-polisi-dipukul-traffic-cone

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke