Salin Artikel

Sekring Putus, Alat Pemantau Udara BMKG Palembang Mati 6,5 Jam

Akibatnya, angka PM 10 yang ada di situs resmi bmkg.go.id pun mendadak turun drastis hingga akhirnya kejadian tersebut langsung diketahui petugas.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Palembang Nandang Pangaribowo mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (17/9/2019) kemarin.

Alat pemantau PM 10 itu diketahui mendadak mati pada pukul 20.00 WIB.

Setelah dilakukan perbaikan, pada Rabu (18/9/2019) pukul 1.30 WIB dini hari alat itu kembali menyala.

"Sekarang sudah normal kembali. Mungkin penyebab (kerusakan) karena sekring putus atau masalah kelistrikan, "kata Nandang usai menggelar rapat di Polda Sumsel,Kamis (19/9/2019).

Nandang menjelaskan, matinya alat pemantau PM 10 diketahui melalui website bmkg.go.id. Nilai partikulat tidak bergerak dan hanya berada di angka nol.

Petugas yang curiga langsung melakukan pengecekan dan melihat jika alat pemantau telah mati.

"Sehingga pada malam itu juga dikebut agar cepat diperbaiki.Tim teknisi sudah dilatih untuk menanggulangi alat tersebut secara mandiri," ujarnya.

Selain alat pemantau PM 10 yang sempat rusak,situs resmi bmkg.go.id pada hari itu juga sempat mengalami maintenance.

Namun, Nandang tak mengetahui secara pasti penyebab hal itu.

"Saya kurang tahu penyebabnya, karena yang mengelolah adalah BMKG pusat.Tapi untuk sekarang telah normal kembali,"jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/19/20063191/sekring-putus-alat-pemantau-udara-bmkg-palembang-mati-65-jam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke