Salin Artikel

PDIP Buka Pendaftaran Pilkada Surabaya, Peminatnya Pengusaha, Aktivis, hingga Seniman

Para calon tersebut akan berebut kursi menggantikan pasangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma dan wakilnya, Wisnu Sakti Buana.

Mereka berasal dari beragam unsur masyarakat dari kalangan pengusaha, aktifis, politisi hingga kalangan seniman.

Sebagian mereka mendaftar sebagai calon wali kota dan sebagian lagi mendaftar sebagai wakil wali kota Surabaya.

Ke-18 nama yang mendaftar adalah :

1. Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya).

2. Armuji (anggota DPRD Jatim)

3. Anugerah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya)

4. Mega Djadja Agustjandra (pengusaha)

5. Sutjipto Joe Angga (pengusaha)

6. Chrisman Hadi (seniman)

7. Sri Setyo Pertiwi (pengusaha)

8. Laksda TNI (Purn) Untung Suropati

9. Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI)

10. Warsito (mantan anggota DPRD Surabaya)

11. Gunawan (pengusaha)

12. Dwi Astutik (Muslimat NU)

13. Haries Purwoko (pengusaha)

14. Lia Istifhama (fatayat NU)

15. Achmad Wahyuddin (pengusaha)

16. Whisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya)

17. Ony Setiawan (aktifis)

18. Edy Tarmidy (politisi PDIP).

Rabu (18/9/2019), ke-18 menjalani fit and proper test di kantor DPD PDIP Jawa Timur di Jalan Kendangsari Surabaya.

Kata Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari, materi fit and proper test diantaranya seputar personalisasi calon, komitmen pembangunan hingga materi tentang PDIP.

Kata Untari, Kota Surabaya menjadi kota dengan pendaftar terbanyak di PDIP untuk Pilkada serentak 2020 mendatang dari 18 daerah lainnya.

"Ini bukti jika Surabaya memang kandang banteng dan PDIP mendapat kepercayaan masyarakat di Surabaya," jelasnya.

Gratis

Banyaknya pendaftar karena Sri Untaru juga karena pendaftaran calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di PDIP tanpa dipungut biaya atau gratis.

Nama-nama tersebut kata Sri Untari selanjutnya akan diserahkan kepada DPP PDIP untuk dipilih dan diberi rekomendasi.

"Fit and proper tes ini adalah proses penjaringan tahap awal, keputusan tetap di DPP PDIP," ujarnya.

Lia Istifhama, salah satu pendaftar calon wali kota Surabaya mengungkap alasannya mendaftar lewat PDIP.

"Saya yakin PDIP sebagai partai besar di Surabaya membutuhkan figur yang mewakili kelompok hijau (NU), karena di Surabaya perlu figur tokoh nasionalis dan religius," jelasnya.

Di Pilkada 2020, PDIP Kota Surabaya bisa mengusung pasangan calon tanpa berkoalisi dengan partai lainnya, karena di Pileg 2019, PDIP berhasil menguasai 15 kursi di parlemen atau lebih dari 20 persen. 

https://regional.kompas.com/read/2019/09/18/13380461/pdip-buka-pendaftaran-pilkada-surabaya-peminatnya-pengusaha-aktivis-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke