Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Mantan Juru Parkir Jadi Pengusaha | Bayi 14 Bulan Minum Kopi Tubruk

Pria yang akrab dipanggil Korti ini menghabiskan banyak waktunya dengan berbagi rejeki di pelosok daerah.

Sementara itu di Polewali Mandar, seorang bayi berusia 14 bulan minum kopi tubruk sejak usia 6 bulan karena orangtuanya tidak sanggup membeli susu.

Dua berita tersebut mendapat perhatian banyak pembaca.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Pria yang saat ini berprofesi pengusaha itu menyusuri kampung-kampung untuk membeli hasil bumi para petani.

Ketika menyaksikan orang yang hidupnya susah, ia langsung mendatangi rumahnya dan memberikan bingkisan berupa beras. Hal tersebut dilakukan pria yang akrab dipanggil Korti hampir setiap hari.

"Saya sambil jalan beli komoditi, lihat orang-orang kecil yang kekurangan, saya bantu. Ada juga saya bantu kalau ada yang beri informasi," katanya.

 

Menanggapi hal itu Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor telah memerintahkan tim gabungan dari dinas terkait dibantu TNI/Polri berusaha memadamkan api di beberapa lokasi.

“Hingga kini tim sedang melakukan pemadaman dan menghalau api biar tidak meluas,” ungkap Isran, Senin (16/9/2019).

Berdasarkan laporan yang ia terima, titik api di Kaltim tidak sebanyak di provinsi lain di Pulau Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, ataupun Kalimantan Selatan sehingga dampak kabut asap yang ditimbulkan pun belum menunjukkan memburuk atau masih kategori aman.

“Justru lebih banyak kita menerima kiriman asap. Di beberapa kabupaten yang katanya asap menebal mulai menurun. Kemudian, di beberapa daerah justru tidak terlalu tebal,” kata Isran.

 

Menurutnya, orangtua yang memberi minuman kopi tubruk tinggal di rumah mertua yang dinilai masih layak dan tidak masuk golongan miskin.

"Tidak miskin ini. Kalau pekerjaan saya akui hanya buruh kupas kopra," katanya kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019) sore.

 

Bahkan, A pernah dijual oleh DS kepada tiga lelaki hidung belang dengan harga Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Pencabulan itu dilakukan DS sejak 2018. Ia melancarkan aksi bejatnya kepada anak kandungnya setiap hari Minggu di sebuah pos kosong di Kecamatan Telukjambe Barat.

"Berdasarkan pengakuan tersangka, aksi itu bukan hanya sekali. Bahkan, korban pun hamil," kata Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra.

Aksi bejat tersebut terungkap saat ibu korban curiga dengan perubahan fisik dan psikis anaknya.

 

“10 tahun yang lalu, 15 tahun yang lalu, kita berenang di Danau Toba masih tenang-tenang saja. Sekarang katanya banyak orang yang mengingatkan, jangan, karena ada gatal-gatal," kata Susi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/9/2019).

Hal itu disampaikan Susi saat melakukan kunjungan kerja di Sumatera Utara, Minggu (15/9/2019).

Susi mengatakan, pihaknya juga mendengar bahwa kematian ikan dari KJA-KJA di Danau Toba juga sering sekali terjadi.

Hal itu menunjukkan bahwa daya dukung Danau Toba sudah tidak kuat dan tidak bagus lagi.

Penurunan kualitas air Danau Toba tak hanya disebabkan limbah dari kegiatan budidaya ikan, tetapi juga dari peternakan babi dan peternakan ayam yang limbah kotorannya dibuang ke Danau Toba.

SUMBER: KOMPAS.com (Nansianus Taris, Zakarias Demon Daton, Junaedi, Farida Farhan, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/18/06360001/-populer-nusantara-mantan-juru-parkir-jadi-pengusaha-bayi-14-bulan-minum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke