Salin Artikel

Pekanbaru Diselimuti Asap Pekat, Penderita ISPA Meningkat

Bencana ini menyebabkan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meningkat.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

Dia mengatakan, dari tanggal 1 hingga 12 September 2019, pasien penderita ISPA di Pekanbaru berjumlah 1.520 orang, yaitu ISPA batuk filek.

"Selain itu, dampak kabut asap juga ada ISPA Pneumonia berjumlah 29 orang. Kemudian iritasi mata 26 orang, iritasi kulit 98 orang, diare atau muntah 122 orang, dan gangguan lainnya 51 orang," sebut Maisel.

Dia mengatakan, setelah adanya kabut asap, penderita ISPA di Kota Pekanbaru meningkat.

"Memang jelas ada peningkatan. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2019 kemarin, ada peningkatan sekitar 100 sampai 200 orang. Karena dua hari ini kabut asap semakin pekat," kata Maisel.

Kabut asap di Pekanbaru hingga hari ini semakin pekat dan membuat kualitas udara kian memburuk.

"Kalau ISPU sudah di angka di atas 200, itu sudah berdampak ke seluruh lapisan masyarakat," kata Maisel.

Untuk itu, lanjutnya, masyarakat dianjurkan mengurangi aktifitas di luar rumah. Jika terpaksa keluar rumah, masyarakat diminta untuk memakai masker.

"Imbauan kita ke masyarakat, kurangi aktifitas di luar rumah, banyak minum air putih untuk meningkatkan stamina, perbanyak makan buah-buahan, sayur dan konsumsi vitamin. Selain itu rumah harus tertutup rapat, jangan sampai udara (tidak sehat) dari luar masuk ke salam rumah," saran Maisel.

Sementara itu, dia menyebutkan, sejak Juli hingga September 2019, pihaknya telah memberikan masker gratis kepada masyarakat.

"Kita sudah memberikan masker ke masyarakat sebanyak 130.000 lembar, baik melalui puskesmas, dan juga turun ke jalan," sebut Maisel.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/13/21224451/pekanbaru-diselimuti-asap-pekat-penderita-ispa-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke