Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Tukang Becak Bangga Anak Raih Gelar Doktor | Pria Tewas karena Masalah Tilang

Sehari-hari Saningrat bekerja sebagai tukang becak, sementara istrinya menjadi buruh tani.

Sementara di Lombok Timur, Zaenal Abidin (29), tewas setelah diduga berkelahi dengan oknum kepolisian di Satlantas Polres Lombok Timur gara-gara persoalan tilang.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak para pembaca.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Sehari-hari, pasangan suami istri asal Dusun Jinangka, Desa Teja Timur, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan ini menarik becak dan menjadi buruh tani.

Lailatul Qomariyah sudah dikenal sebagai anak yang cerdas sejak di bangku SD, padahal Saningrat tidak pernah memberikan pendidikan khusus kepada anaknya.

Lailatul terus menerus mendapat rangking 1 sejak SD.

Saat di bangku SMA, Lailatul dianggap orang kaya karena setiap hari selalu diantar dan dijemput dengan becak.

Waktu itu, anak yang bisa diantar dan dijemput becak tergolong anak orang kaya, padahal yang mengantar dan menjemput Lailatul adalah ayahnya sendiri.

"Oleh teman-temannya, Lailatul dibilang anak orang mampu, padahal yang narik becak saya sendiri sebagai ayahnya," ujar Suningrat.

 

Polisi menyebut, Zaenal meninggal setelah terlebih dulu mengamuk dan menyerang petugas karena persoalan tilang.

Sahabudin (60), ayah Zaenal, menyebutkan, dirinya mendapatkan informasi dari polisi bahwa anaknya masuk rumah sakit pada Sabtu (7/9/2019) pukul 04.00 Wita.

"Saya kaget ternyata di bagian muka memar, di belakang kepala ada memar juga, dan di kakinya," ungkap Sahab.

Sahabudin tidak menduga anaknya dianiaya.

 

Mengetahui hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan pemerintah daerah akan bersedia memfasilitasi para mahasiswa tersebut bila mereka bersedia kembali berkuliah di tempat sebelumnya.

"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil Gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, Direktur Unima, Rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas.

 

Aksi panggung Jan Ethes pun cukup membuat Presiden Jokowi tersenyum dan tertawa lepas.

Jan Ethes unjuk kebolehan memainkan sebuah lagu berjudul "Happy Drive" dengan menggunakan alat musik electone. Tak hanya itu, Ethes juga menyanyikan lagu berjudul "Sang Surya" bersama teman-teman sebayanya.

Selain Jokowi, tampak Ibu negara Iriana dan kedua orangtua Jan Ethes, Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda, juga turut mendampingi.

Jokowi pun sempat memberi komentar bahwa musik adalah wahana ideal untuk membangun toleransi dan persaudaraan.

"Musik adalah wahana yang baik dalam kita membangun sebuah toleransi, pertemanan, kebersamaan dengan rekan-rekan dari anak-anak kita ini," kata Jokowi, Minggu (8/9/2019), dilansir dari KompasTV.

 

Video itu saat ini tengah diperiksa di pusat laboratorium dan forensik Mabes Polri.

“Yang ramai itu kan hanya beberapa video, tapi setelah kami periksa ponselnya, kami temukan ada 113 video,” kata Budi, Minggu (8/9/2019).

Diketahui A, sebagai saksi kunci perkara tersebut meninggal dunia karena sakit.

Budi menyatakan, dari 113 video, kebanyakan adalah video seks antara A dan V. Namun, ada juga video yang melibatkan beberapa orang lain. Dari hasil pemeriksaan sementara, video-video itu dibuat antara 2016 dan 2018.

SUMBER: KOMPAS.com (Taufiqurrahman, Idham Khalid, Dhias Suwandi, Michael Hangga Wismabrata, Ari Maulana Karang), Kompas TV

https://regional.kompas.com/read/2019/09/10/05390041/-populer-nusantara-tukang-becak-bangga-anak-raih-gelar-doktor-pria-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke