Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] 200 Mahasiswa asal Papua Pulang Kampung | Santri Tewas Saat Menunggu Ibunya

KOMPAS.com — Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib membenarkan informasi yang menyebut banyak mahasiswa asal Papua yang sebelumnya berkuliah di luar Papua, telah kembali ke Jayapura.

Ia mengakui, hingga kini dirinya belum bertemu langsung dengan para mahasiswa tersebut.

Namun, Timotius memastikan sebagian mahasiswa tersebut kini berada di Jayapura.

Berita 200 mahasiswa asal Papua pulang kampung menjadi perhatian banyak pembaca.

Sementara itu, berita kisah tragis Rozian, santri yang tewas ditusuk saat tunggu ibunya juga tak kalah menjadi perhatian pembaca.

Mohammad Rozian, santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, meninggal dunia ditusuk orang tidak dikenal di Jalan Ciptomangunkusumo Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/9/2019).

Santri yang masih berusia 17 tahun itu tewas saat sedang menunggu kedatangan ibunya yang dalam perjalanan dari Kalimantan untuk menemuinya.

Berikut ini 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Ketua MRP Timotius membenarkan informasi yang menyebut banyak mahasiswa asal Papua yang sebelumnya berkuliah di luar Papua, telah kembali ke Jayapura.

"Sudah lebih dari 200 mahasiswa yang kembali dengan biaya sendiri. Tapi, mahasiswa yang pulang ini dapat ancaman berupa apa, terornya seperti apa, kami belum klarifikasi," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (8/9/2019).

Namun, Timotius memastikan sebagian mahasiswa tersebut kini berada di Jayapura.

"Sementara ini, 200 mahasiswa yang pulang ini di Jayapura saja, ada beberapa yang langsung kembali ke kampung mereka, ada yang ke Wamena, Nabire dan daerah-daerah pedalaman," katanya.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy menyampaikan, kejadian itu bermula saat Rozian bersama rekannya QG (17) sedang duduk di seberang jalan toko buku Gramedia Ciptomangunkusumo pukul 20.30 WIB Jumat malam.

Tiba-tiba seorang tidak dikenal menggunakan sepeda motor menghampiri Rozian dan QG. Dia langsung menuding bahwa Rozian telah memukul rekannya.

Rozian menjawab, tidak tahu menahu perihal pemukulan tersebut. Ia bersikeras bukan dirinya yang melakukan pemukulan.

"Seorang yang datang kemudian menanyakan, apakah yang bersangkutan (korban) memukuli temannya (pelaku). Setelah itu baru yang bersangkutan melakukan tindakan penusukan," kata Roland kepada Kompas.com saat ditemui di Kantor Polres Cirebon Kota, Sabtu (7/9/2019).

Tidak lama kemudian, ibu korban bersama QG tiba. Ia langsung mengenali korban yang tergeletak bersimbah darah di sekujur tubuhnya yang tidak lain adalah Rozian, anak kandungnya sendiri.

Kapolres Tanah Laut AKBP Sentot Adi mengatakan, tersangka pelaku pencurian sapi yang terlibat baku tembak dengan anggotanya saat penyergapan di Desa Batu Tungku, Panyipatan, Tanah Laut, Kalsel, adalah mantan anggota TNI.

Diketahui, tersangka sebelum berhenti menjadi anggota TNI terakhir bertugas di satuan Zeni Tempur (Zipur).

"Dari informasi, tersangka yang sementara kami kejar ini adalah bekas anggota TNI, pecatan Zipur, catam (calon tamtama)," ujar Sentot Adi, saat dihubungi, Minggu (8/9/2019).

Saat dilakukan penyergapan, tersangka Khairullah dapat kabur dari hadangan polisi dengan kondisi luka tembak masuk ke hutan karet.

Sebuah mobil Toyota Agya menabrak truk tronton yang sedang parkir di Jalur Pantura Desa Karangpranti, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (8/9/2019) pagi.

Tiga orang tewas, dua orang lainnya kritis. Mobil Agya bernopol N 1671 NE tersebut berisi lima penumpang.

Menurut Rozik, warga di sekitar lokasi kecelakaan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Mobil Agya tersebut mulanya meluncur dari barat.

Para penumpang hendak pulang dari Surabaya ke kampung halamannya.

"Mobil putih itu tiba-tiba tak stabil dan oleng ke bahu kiri jalan. Waktu itu ada truk tronton parkir di bahu jalan. Truk ditabrak dari belakang oleh Agya," kata dia.

Jelang pemilihan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2020, 3 kader PDI-P disebut sudah mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPC PDIP Surabaya sampai Minggu (8/9/2019).

Tiga nama itu adalah Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana, mantan Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji, dan Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Timur Eddy Tarmidi.

Penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota oleh PDI-P Surabaya dibuka sejak 4 September lalu.

"Pengambilan formulir ditutup pada 14 September mendatang," kata Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, Muhamad Syahri Romdhon, Andi Muhammad Haswar, Ahmad Faisol, Achmad Faizal)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/09/06400051/-populer-nusantara-200-mahasiswa-asal-papua-pulang-kampung-santri-tewas-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke