Salin Artikel

5 Fakta Bangunan Sekolah Roboh di Lombok, 6 Siswa Luka hingga Sekolah Diliburkan

KOMPAS.com - Sebuah Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Wathan (NW) yang berada di Dusun Kwang Jukut, Desa Pringgerate, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat roboh dan menimpa puluhan siswa, Selasa (3/9/2019)

Akibat kejadian tersebut, menyebabkan 6 siswa mengalami luka-luka dan puluhan siswa lainnya berhasil selamat karena bersembunyi di bawah meja.

Bangunan yang roboh tersebut dibangun pada 2012 lalu.

Kepala Sekolah Madrasah NW Jalaluddin menyebutkan, setelah kejadian tersebut pihaknya akan meliburkan siswanya, karena para siswa masih mengalami trauma.

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah yang mengetahui adanya musibah sekolah roboh di Madrasah NW Desa Pringgerate, akan membantu rehab gedung sekolah.

Selain membantu dana rehab untuk sekolah, Kemenag juga akan memberikan bantuan biaya berobat untuk korban yang tertimpa bangunan roboh.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Jalaluddin menyebutkan, ambruknya gedung sekolah tersebut terjadi saat proses belajar sedang berlangsung pada Selasa pagi.

"Kejadian terjadi pagi hari. Pada saat jam pertama tiba-tiba ambruk begitu saja," ungkap Jalal, saat dikonfirmasi, Selasa.

Jalaluddin menyebutkan terdapat dua lokal bangunan sekolah yang ambruk dan terdapat 30 siswa di dalamnya.

Sementara korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke puskesmas terdekat.

"Jumlah kelas yang ambruk ada dua yaitu kelas 3 A dan 3 B, dan terdapat 30 siswa di dalamnya," ungkap Jalal.

Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab robohnya gedung sekolah.

Saat robohnya Madrasah Ibtidaiyah NW menyebabkan 6 siswa mengalami luka-luka dan puluhan siswa lainnya berhasil selamat karena bersembunyi di bawah meja.

"Korban sebanyak 6 siswa, ada yang mengalami luka-luka di kepala dan ada yang mengalami patah kaki. Lainnya, alhamdulillah berhasil selamat karena bersembunyi di bawah meja," ungkapnya.

Adapun nama ke 6 korban tersebut yakni Srimuriani, Desatarelda , Nizar, Khairul Anam, Khairunisa, dan Srimuriani.

Jalaluddin menyebutkan, puluhan siswa yang menjadi korban tersebut sempat histeris meminta pertolongan.

"Saat ambruk anak-anak berteriak minta tolong ada yang menangis," jelasnya.

Sebelumnya kejadian terjadi saat proses belajar berlangsung pada pagi hari, di jam pelajaran Matematika.

Jalaluddin menyebutkan, terdapat dua lokal bangunan sekolah yang ambruk dan terdapat 30 siswa di dalamnya.

"Kami akan segera memberikan bantuan kepada madarsah ini yang terkena musibah, nantinya akan berupa bantuan rehab gedung," ungkapnya.

Selain membantu dana rehab untuk sekolah, sambungnya, Kemenag juga akan memberikan bantuan biaya berobat untuk korban yang tertimpa bangunan roboh

"Nanti juga kita akan memberikan bantuan biaya berobat para korban, karena ini kan musibah," katanya.

Saat ini, Kemenag tengah membentuk tim reaksi cepat untuk segera melakukan evakuasi terhadap bangunan gedung sekolah yang roboh.

Sumber: KOMPAS.com (Idham Khalid)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/04/14250081/5-fakta-bangunan-sekolah-roboh-di-lombok-6-siswa-luka-hingga-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke