Salin Artikel

Ini Fakta Tol Cipularang, Sering Kecelakaan hingga Pernah Ambles 2 Kali

Berdasarkan kabar terakhir, kecelakaan beruntun tersebut melibatkan 21 kendaraan yang menewaskan delapan orang.

Kecelakaan di ruas tol yang beken dengan nama Cipularang memang bukan yang pertama.

Kompas.com mencatat ada beberapa kecelakaan di ruas tol tersebut yang memakan korban jiwa.

Salah satu korban jiwa yang meninggal karena kecelakaan di tol yang menghubungkan Bandung dan Jakarta adalah Ketua DPRD Banjar dan Virginia Anggraeni, istri penyanyi dangdut Saipul Jamil.

Sejumlah kecelakaan maut dan memakan korban jiwa di Tol Cipularang bahkan menginspirasi sineas Indonesia memproduksi film bergenre horror.

Sebut saja film KM 97 yang dirilis pada 21 Maret 2013 serta film Tumbal 97 yang diproduksi pada September 2014.

"Secara geometrik kondisi jalanan di Tol Cipularang KM 91 arah Jakarta ada turunan dan cekungan, jadi banyak pengendara yang sulit mengendalikan laju kendaraan," ujar Budi, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Menurut catatan, daerah di ruas tol Cipularang yang rawan kecelakaan adalah sepanjang kilometer 90 sampai dengan kilometer 100.

Sepanjang 10 kilometer tersebut, arus dari arah Jakarta mengalami tanjakan panjang dan arus sebaliknya mengalami turunan panjang.

Di jalur 10 kilometer, di setiap tanjakan panjang dan curam biasanya terdapat penambahan lajur untuk truk dan bus yang berjalan lambat.

Jalan Tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang (disingkat Cipularang) adalah jalan tol yang melintasi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung Barat.

Melalui tol ini, jika di hitung dari Cawang, jarak Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 1 jam 30 menit (jika tidak macet).

Budi Setiyadi mengatakan pihaknya telah menurunkan personel untuk mengidentifikasi lokasi kecelakaan, terutama terkait kondisi jalan dan rambu lalu lintas.

Hasil dari identifikasi awal itu, menurutnya akan ditindaklanjuti dengan kajian, agar kecelakaan maut tidak berulang di ruas tol tersebut.

Pembangunannya dibagi dua tahap yaitu, Cikampek-Sadang (dibuka pada 1 Agustus 2003) dan Padalarang-Cikamuning (dibuka pada 21 September 2003) (17,5 km), dan Sadang-Cikamuning (dibuka pada 26 April 2005) (41 km)

Tol ini berada di pegunungan sehingga jalannya naik-turun dan juga mempunyai banyak jembatan yang panjang dan tinggi.

Sejak dioperasikan pada 26 April 2005, jalan di tol Cipularang telah dua kali ambles yaitu pada 28 November 2005 di KM 91,6 wilayah Pasir Honje, Purwakarta.

Selanjutnya ambles di KM 96,8 dari arah Jakarta menuju Bandung, tepatnya di Kampung Lebak Ater, Kecamatan Darangdan, Purwakarta. Kedalaman longsor bervariasi antara 15 sentimeter hingga 1 meter, sepanjang 800 meter.

Di sepanjang Tol Cipularang tersebut, terdapat enam jembatan dengan panjang bervariasi, yaitu Jembatan Ciujung sepanjang 500 meter (KM 95), Jembatan Ciujung sepanjang 500 meter (KM 95), Jembatan Cisomang 252 meter (KM 101), Jembatan Cikubang 520 meter (KM 110), Jembatan Cipada 720 meter 112 (KM), dan Jembatan Cimeta 400 meter (KM 117).

https://regional.kompas.com/read/2019/09/03/13110021/ini-fakta-tol-cipularang-sering-kecelakaan-hingga-pernah-ambles-2-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke