Salin Artikel

Akses Komunikasi Terbatas Pasca Kerusuhan di Jayapura, Warga Sulit Menghubungi Keluarga

Sejak 19 Agustus 2019, hanya layanan data yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Namun, sejak Kamis sore, layanan telepon dan pesan singkat sangat sulit diakses.

Ketika hendak menelepon, di layar ponsel akan muncul tulisan "tidak terdaftar di jaringan".

Roy, salah satu warga Jayapura, mengaku sangat terganggu dengan sulitnya akses komunikasi di Jayapura.

Bahkan, pada saat terjadi kerusuhan, ia yang sedang berada di pusat kota sangat panik, karena tidak bisa menghubungi keluarganya yang berada di Kotaraja.

"Kita di kota sudah waspada karena massa mulai datang, ditambah saya tidak bisa telepon istri di rumah justru kita makin panik," kata Roy, di Jayapura, Jumat (30/08/2019).

Ia berharap layanan seluler bisa segera berfungsi normal, karena kini masyarakat kesulitan mengakses informasi.

Senada dengan Roy, Syaiful juga mengeluh ketiadaan layanan komunikasi.

Ia yang berprofesi sebagai jurnalis, terpaksa harus menginap di lobi hotel, karena tidak ada informasi mengenai situasi keamanan di jalan.

"Saya tinggal di Koya, perjalanan dari kota sekitar 1 jam. Pada hari biasa saja jalur itu sudah sepi, kalau kondisi sekarang tanpa informasi saya tidak berani pulang," tutur Syaiful.

Namun, seperti sebelumnya, layanan seluler yang terganggu hanya terjadi di Jayapura.

Sementara, di Kabupaten Keerom, jaringan telekomunikasi masih berfungsi normal.

"Di sini (Keerom) jaringan masih bagus, 4G," kata Ria Susmiyanti yang bekerja di salah satu Bank BUMN yang ada di Keerom.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/30/09412141/akses-komunikasi-terbatas-pasca-kerusuhan-di-jayapura-warga-sulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke