Kasubag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto membeberkan kronologi peristiwa hingga Bripka D dan bidan G diarak warga.
Awalnya, Bripka D dipanggil bidan G untuk datang ke rumah dinas, Minggu (25/8/2019) sekitar 22.30 WIB.
Pemanggilan itu terkait dengan persoalan jual beli mobil dan komplain pasien.
"Minggu, Bripka D dihubungi oleh bidan G karena ada permasalahan terkait jual beli mobil yang belum dibayar dan persalinan bayi dikomplain pasien," kata Endy melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (28/8/2019).
Sekitar pukul 01.00 WIB, Kepala Desa Sanganom bersama sejumlah warga mendatangi rumah dinas bidan tersebut.
Bripka D dan bidan G yang ketahuan berduaan di dalam rumah lantas diarak menuju kantor desa.
"Kemudian sekira pukul 01.00 datang lah kades beserta warga menggedor-gedor pintu rumah dinas. Di dalam rumah dinas, Bripka D ditemukan dengan pakaian lengkap. Setelah itu Bripka D dibawa oleh warga ke balai desa," ujar Endy.
Saat diarak menuju balai desa itu, warga memaksa Bripka D untuk membuka celananya.
"Bripka D sempat dianiaya dan celana jeansnya dipaksa dilepas menggunakan celurit," kata Endy.
Hingga saat ini celana jeans tersebut masih dalam pencarian. Begitu juga dengan dompet Bripka D juga belum ditemukan.
Satreskrim Polres Pasuruan Kota dan Propam masih menyelidiki kasus tersebut. Pihak-pihak yang melakukan penggrebekan juga akan diperiksa.
"Untuk saksi-saksi yang melakukan penggerebekan juga belum diperiksa. Makanya masih tahap penyelidikan," katanya.
Jika hasil penyelidikan menunjukkan Bripka D bersalah, D akan diberikan sanksi. (Kontributor Malang, Andi Hartik)
https://regional.kompas.com/read/2019/08/29/06300041/viral-video-polisi-diarak-warga-tanpa-celana-digerebek-berduaan-bersama