Salin Artikel

Duduk Perkara Pembunuhan Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas

Misem memiliki empat anak, yakni Supratno alias Ratno (53), Saminah (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41).

Mereka adalah korban pembunuhan yang dilakukan Saminah (51) dan tiga anaknya, yakni Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37).

Para pelaku dan korban selama ini tinggal di lahan milik Misem di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,

Kerangka Ratno, Yono, Heri, dan Vivin ditemukan di belakang rumah, Kamis (22/8/2019).

Saat itu Misem sendiri yang menyuruh Sarman (63), tetangga, untuk membersihkan kebun belakang rumah.

Sarman menemukan kain dan kerangka manusia terpendam di bekas kubangan lumpur. Temuan itu baru dilaporkan ke polisi, Sabtu (24/8/2019) petang.

Sebelum hari pembunuhan, Misem diungsikan ke rumah Saminah yang berada di sebelah rumah Misem dengan alasan Misem sedang sakit dan memerlukan perawatan.

Pembunuhan terjadi di rumah Misem.

Pada hari kejadian, tepatnya Kamis siang, tersangka Irfan dan Putra menemui korban Yono yang baru selesai mandi.

Irvan kemudian memukul leher dan kepala bagian korban dengan besi, sedangkan Putra memukul dengan tabung gas hingga korban tewas.

Mayat Yono kemudian diletakkan di salah satu kamar di rumah Misem.

Tak berselang lama, korban Ratno pulang dari kerja dan keduanya menghabisi Ratno dengan cara yang sama.

Korban ketiga, Heri yang datang setelah pembunuhan pertama dan kedua, juga dibunuh dengan cara sama, yakni dipukul besi dan tabung gas.

Setelah pembunuhan ketiga, salah satu tersangka mengirim pesan ke Vivin, anak Ratno, agar tidak pulang terlebih dahulu. Tersangka mengirim pesan menggunakan ponsel milik Ratno.

Namun, Vivin keburu pulang hingga akhirnya korban dibunuh juga oleh dua tersangka, Irfan dan Putra.

Pembunuhan terjadi dari Kamis siang hingga sore hari dan empat jasad satu keluarga tersebut disimpan di salah satu kamar di rumah Misem.

Saat malam hari, para tersangka mengubur empat jasad di belakang rumah dengan lubang berukuran 1,5 meter x 1,2 meter dengan kedalaman 40 sentimeter.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, jasad Ratno yang pertama dimasukkan lubang dan di sampingnya adalah jasad Yono.

Sementara jasad Vivin diletakkan di atas Yono dan jasad Heri di atas jasad Ratno.

Para tersangka juga menimbun barang bukti, seperti besi pengungkit dongkrak dan tabung elpiji 3 kg yang digunakan untuk membunuh, di bekas saluran air, tidak jauh dari lubang tempat jasad.

Pembunuhan yang dilakukan Irfan dan Putra diketahui oleh Minah, sang ibu, dan satu anak perempuannya.

Misem memiliki tanah seluas 298 meter persegi dan di atasnya terdapat dua rumah yang ditinggali Misem dengan empat korban dan satu rumah yang ditinggali Minah dan anak-anaknya.

Rumah Minah dibangun oleh mantan suaminya. Sekitar 20 tahun lalu rumah Minah seperti akan diagunkan ke bank.

Hal tersebut memicu konflik di antara kakak adik tersebut. Selama ini, Misem selalu menengahi masalah yang terjadi pada anak-anaknya.

Keluarga Minah banyak melakukan aktivitas di dalam rumah dan termasuk keluarga yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan. Selama lima tahun mereka menutupi kematian empat anggota keluarga dengan alasan merantau ke luar kota.

Untuk menutupi pembunuhan tersebut, Minah dan anak-anaknya selalu menjaga Misem agar tidak kembali ke rumahnya yang hanya berjarak 5 meter.

Misem tetap tinggal di rumah Minah kurang lebih selama satu bulan setelah pembunuhan.

Sementara tersangka Irvan dan Putra membersihkan rumah Misem selama dua minggu untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

"Mau ke mana dijaga, ke mana pun didampingi. Jangan sampai tahu ada darah atau bau apa. Jadi dijaga betul agar jangan masuk ke TKP," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Selasa (27/8/2019).

SUMBER: KOMPAS.com (Fadlan Mukhtar Zain)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/28/06390031/duduk-perkara-pembunuhan-satu-keluarga-yang-kerangkanya-ditemukan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke