Salin Artikel

Dendam ABK KM Mina Sejati Ini Berujung Maut...

AMBON,KOMPAS.com-Aksi pembunuhan di atas Kapal Motor (KM) Mina Sejati saat kapal itu tengah berada di perairan Kepulauan Aru, Maluku telah direncanakan sebelumnya oleh salah seorang pelaku bernama Ferry Dwi Lesmana.

Pembunuhan di atas KM Mina Sejati bermula dari perkelahian antara Ferry dan salah satu ABK lainnya saat sedang memancing cumi dari atas kapal tersebut.

Perkelahian di antara keduanya dipicu lantaran tali senar milik kedua ABK saling terkait.

Setelah kejadian itu, wakil kapten kapal yang tidak disebutkan identitasnya kemudian memarahi Ferry dan rekannya itu.

Wakil kapten juga enggan bertegur sapa dengan kedua ABK tersebut selama berhari-hari lamanya.

Dari kejadian itu, Ferry kemudian marah dan mulai menyimpan dendam hingga pada akhirnya dia merencanakan aksi pembalasan.

Pada tanggal 16 Agustus 2019, Ferry kembali terlibat perkelahian dengan ABK lainnya, namun dapat dilerai oleh ABK yang lain.

Puncaknya, pada tanggal 17 Agustus 2019, pukul 10.00 WIT, Ferry bersama dua ABK lainnya yakni Nurul Huda dan juga Qersim Ibnu Malik menyerang ABK yang lain dengan menggunakan senjatatajam.

Hubungan Fery, Nurul Huda dan Qersim Ibnu Malik sendiri merupakan keluarga dekat yakni sebagai anak, bapak dan paman.

“Jadi semua masalahnya dari situ,” kata Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa kepada Kompas.com via telepon selulernya, Senin (26/8/2019).

Menurut Adolof, pembantaian itu sendiri terjadi saat seluruh ABK lain sedang tertidur pulas karena semalaman memancing cumi.

”Jadi saat itu mereka tidur lelap sama sekali, tiba-tiba pukul 10.00 WIT ada yang berteriak baru mereka terbangun dan berhamburan," terangnya.

Adolof mengatakan, saat kejadian itulah 13 ABK akhirnya memilih melompat ke laut. Dari jumlah itu, 11 ABK dinyatakan selamat sementara 2 ABK tewas.

Kedua ABK yang tewas itu ikut mengalami luka-luka di sekujur tubuh mereka.

“Jadi total 36 prang di atas kapal lalu 13 lompat ke laut, dua ditemukan tewas dan 11 selamat. Untuk 23 ABK lain kita belum tahu keberadaannya,”ujarnya.

Sebelumnya, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban juga mengungkapkan bahwa aksi pembantaian di atas KM Mina Sejati terjadi saat para ABK sedang tertidur.

Silaban mengatakan, para ABK yang sempat melihat sejumlah ABK lainnya dihabisi itu baru terbangun setelah lonceng di atas kapal itu berbunyi. 

https://regional.kompas.com/read/2019/08/26/15033051/dendam-abk-km-mina-sejati-ini-berujung-maut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke