Salin Artikel

Di Kutai Kertanegara Ada Tanda Silang Oranye, Diduga Penanda Lokasi Ibu Kota Baru

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

Pada Mei 2019 lalu, Presiden Joko Widodo sempat berkunjung ke wilayah Samboja, Kutai Kertanegara.

Di Kecamatan tersebut terdapat lahan yang masuk kawasan Tahura (Taman Hutan Rakyat) Bukit Soeharto, tepatnya di KM 45, Bukit Merdeka.

Lokasi Tahura Bukit Soeharto sendiri berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Seminggu setelah Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke kawasan Tahura pada awal Mei 2019 lalu, tidak jauh dari pemukiman warga d wilayah Samboja, terdapat tanda silang warna oranye bertuliskan 'Badan Geospasial RI' dan 'Jangan Dirusak Juni-Juli 2019'.

Sedikitnya ada 23 titik penanda (ikat) Badan Informasi Geospasial RI di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto.

Selain dipasang di Tahura Bukit Soeharto, titik ikat juga dipasang di daerah Kutai Barat.

Ada juga tulisan 'Untuk Pemotretan Udara dan Lidar wilayah Kukar, Kaltim 2019'.

Tanda tersebut diperkirakan milik Badan Geospasial RI untuk survei pemetaan udara wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebagai calon lokasi ibu kota baru.

Dilansir dari Tribun Kaltim, Ketua LPM Kelurahan Bukit Merdeka Samboja, Irfan mengatakan tidak ada yang tahu pasti kapan tanda itu muncul.

Menurutnya, tanda itu muncul di satu wilayah Kelurahan Bukit Merdeka.

Ada tiga patok yang dipasang, yakni di Km 48, RT 5 Bukit Merdeka, dan wilayah Batu Dinding.

Antonius K. Pallaka Sekretaris Kelurahan Bukit Merdeka, mengatakan pihak kelurahan belum melakukan persiapan menghadapi wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur.

Selain itu, Antonous juga menjelaskan bahwa wacana pemindahan ibukota ke Kaltim belum banyak diketahui warga khusunya Bukit Merdeka.

Walaupun sempat ada kabar bahwa harga tanah di daerah Bukit Merdeka mulai naik, namun Antonius memastikan saat ini harga tanah di sekitaran Bukit Merdeka masih normal.

Warga masih menggarap lahannya sendiri, karena mayoritas berprofesi sebagai petani.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tahura Bukit Soeharto Rusmadi didampingi Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan, Doni Fahroni mengungkapkan pemasangan titik ikat tersebut dilakukan BIG (Badan Informasi Geospasial) pusat di area tahura sejak bulan Ramadan lalu.

"Sudah lama dipasangnya itu. Pemasangan dilaksanakan sebelum Ramadan. Sedikitnya 23 titik ikat dipasang BIG di Tahura Bukit Soeharto. Kepentingannya, sebagai tanda untuk pengambilan foto udara untuk pemetaan," ujarnya.

Namun Rusmadi hanya mengatakan jika kegiatan tersebut rutin dilakukan BIG RI untuk melakukan foto udara untuk kepentingan pemetaan.

Hal tersebut sempat diungkapkan Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2019).

"Artinya, ini akan menghemat biaya," kata Jokowi saat itu.

Selain itu Kalimantan Timur telah menyiapkan sekitar 68.000 hektare yang telah dilaporkan ke pemerintah pusat.

Lahan tersebut masih bisa diperluas ke wilayah timur dan juga barat, hingga 200 ribu hektare dan tidak ada masalah terkait statutus kepemilikan lahan.

Untuk pendukung lainnya, Kalimantan Timur juga telah memiliki tiga stadion internasional yakni Stadion Palaran, Samarinda; Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara; dan Stadion Batakan, Balikpapan yang berkapasitas 40.000 tempat duduk.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi juga penah menyebut bahwa di Kaltim tidak pernah terjadi konflik sosial yang massif meskipun masyarakat Kaltim heterogen dan merupakan perpaduan semua suku dan agama.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/26/13474051/di-kutai-kertanegara-ada-tanda-silang-oranye-diduga-penanda-lokasi-ibu-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke