Salin Artikel

Pemilik Kapal Ungkap Penyebab KM Mina Sejati Karam Pasca-pembantaian ABK

Pernyataan bahwa kapal tersebut sempat mengalami kebocoran  hingga pada akhirnya kapal itu tenggelam disampaikan langsung pihak TNI AL dan juga Kepala SAR Ambon dalam beberapa kali wawancara dengan Kompas.com via telepon seluler.

Perwakilan pemilik KM Mina Sejati di Dobo, Koko Rianto mengatakan, kapal itu tenggelam bukan karena mengalami kebocoran, tetapi diduga karena penyebab lainnya.

“Bukan bocor. Kemungkinan dia punya keran laut itu lupa ditutup,” kata Koko Rianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu malam.  

Dia menjelskan, keran laut yang ada di kapal tersebut berfungsi untuk sirkulasi air pendingin ke mesin induk agar mesin kapal tidak panas dan selalu terjaga saat sedang bekerja.

“Jadi waktu mesin induk dinyalakan harus keran laut dibuka supaya dia bisa sedot air untuk mendinginkan mesin,” ujarnya.

Meski begitu, kata Koko, apa yang disampaikannya itu masih sebatas dugaan, karena kemungkinan lain juga masih bisa menjadi penyebab tenggelamnya kapal tersebut.

“Jadi masih dugaan ya, belum tentu 100 persen juga benar. Dugaan kita sementara begitu tapi di lapangan seperti apa kita tidak tahu,” ujarnya.

Insiden perkelahian yang berujung pada aksi pembantaian di KM Mina Sejati terjadi pada Sabtu (17/8/2019) saat kapal tersebut sedang berada di perairan Kepulauan Aru.

Dari total 36 ABK dan nakhoda di atas kapal tersebut, baru 13 orang yang ditemukan, sedangkan 23 ABK lainnya hingga kini belum diketahui nasibnya.

Dari 13 ABK yang ditemukan itu, dua di antaranya tewas, sedangkan 11 ABK lainnya selamat setelah mereka memilih melompat ke laut dan akhirnya ditolong oleh KM Gemilang Samudera.

Saat ini, para ABK selamat itu sedang berada di Polres Kepulauan Aru untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/25/21172271/pemilik-kapal-ungkap-penyebab-km-mina-sejati-karam-pasca-pembantaian-abk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke